Prenatal Class Hypnobirthing – Griya Bunda Sehat


Hari Minggu kali ini, diisi dengan kegiatan yang sangat bermanfaat. **Biar lebih berkualitas lagi, ngetiknya disela-sela istirahat 🤓🤓**. Ya, saya dan suami mengikuti kelas Hypnobirthing. Kelas yang sudah ingin saya ikuti sejak sebelum hamil, bahkan menikah, hehehe.

Ya, seperti yang sudah-sudah, saya tipikal orang yang suka mempersiapkan sesuatu. (Termasuk menginap ke rumah mama mertua, segala perlengkapan disiapkan h-2, hahaha). Kecepatan? Buat sebagian orang, bisa jadi itu berlebihan. Tapi lagi-lagi, saya ingin meminimalisir segala kemungkinan. Kan, manusia bisa mempersiapkan segalanya. Dan tentu saja, hasil akhirnya kita serahkan pada Allah SWT. Apapun itu, pasrahkan saja hasilnya. 

Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan sadar, tenang dan nyaman. Yang perlu digaris bawahi adalah hypnobirhting bukanlah anti secar. Tapi bagaimana membantu para ibu memberdayakan dirinya agar minim trauma. Buat saya pribadi, hamil dan melahirkan adalah kodrat perempuan, sakit boleh jadi. Tapi kita tentu bisa mengajak tubuh kita untuk menerima dan menikmati rasa sakit itu. Membuatnya lebih nyaman. Sehingga tak perlu ada ketakutan-ketakutan pada proses kehamilan hingga melahirkan. Karena akan ada anak-anak-anak-anak-anak (kalau anak-anak, artinya cuma punya anak dua **ehh** 🙈🙈🙈) yang memberikan kebahagian sepanjang hidup kita) 

Kelas ini dibuka dengan perkenalan pada pembicara Mbak Neny (yang gk mau dipanggil Bidan Neny, karena merasa ada jarak) dan peserta lain. Sembari perkenalan, sebenarnya ada informasi-informasi yang disampaikan mbak Neny. Sesi berikutnya, peserta diajarkan bagaimana bernafas dengan perut. Sebagai latihan, para suami diminta untuk mencubit istrinya dari tingkatan sakit yang paling rendah sampai yang paling kuat. Kesakitan? Iya, tapi peserta tidak ada yang teriak, hahah. Boleh jadi rasa sakit bisa diminimalisir dengan nafas (atau jangan-jangan para suami yang tidak tega 😹). Saya sendiri, saat dicubit pertama kali, malah tertawa kegelian. Alhasil, malah rasa sakit tidak terasa. (Ini juga yang saya lakukan saat donor darah dan diambil darah untuk cek lab. Ketika jarum masuk, saya malah tertawa kegelian. Jangan-jamgan ada yang salah dengan saya 😶😶😶). Cubitan kedua, saya mencoba melakukan pernapasan dengan benar. Rasa sakit, menurut saya bisa ditoleransi. Kata suami sih, cubitannya, sama-sama kuat. Jangan-jangan saat gelombang cinta hadir, saya malah tertawa. **visualisasikan, tertawa karena bahagia** Hingga sesi berakhir ada banyak edukasi penting buat para calon orangtua saat menghadapi persalinan. Selain itu, materi yang diberikan ke peserta juga akan bermanfaat sepanjang hidupnya. 

salah satu sesi di kelas hypnobirthing
 

Jika membayangkan kelas hypnobirthing ini seperti seminar, maka salah besar. Kelas ini dilakukan dengan santai dan penuh kebahagiaan. Karena ada saja tingkah lucu dari para peserta.  Praktik juga banyak dilakukan, jadi bukan hanya teori.

Untuk calon orangtua, saya merekomendasikan mengikuti kelas ini (siapa gue😝😝). Agar kita tidak mudah terpengaruh intervensi negatif, karena sudah mengetahui edukasinya. Apalagi untuk yang gampang gundah gulana, kelas ini sangat dibutuhkan. Ilmunya juga akan berguna seumur hidup kok. 

Dapat bonus, tangan dicucuk jarum steril. Kata suami dia yg cucuk sih, tapi kok gk percaya ya 😅😅

Lewat kelas ini, saya mendapatkan banyak bonus. Di antaranya hypnosis yang absen saya lakukan selama hamil **jitak**. Reaksinya memang tidak seperti saat di hypnosis tahun lalu (sampe nangis segagukan)
Terima kasih Griya Bunda Sehat, untuk edukasinya. ** Terima kasih juga karena sudah rela air mineral dan air bak mandi yang banyak saya habiskan karenabolak- balik minum dan pipis 🚶🏻🚶🏻🚶🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻**

Tinggalkan komentar