Menjaga Emosi? Jauhkan Smartphone dan Sosial Media

Belakangan, semenjak Cinta sudah bisa merangkak, saya lebih sering merasa bersalah ketika memegang hp. Entah membalas chat, lihat sosmed atau mengabadikan moment yang Cinta lakukan.

 

Perasaan seperti itu, sebenarnya sudah muncul ketika Cinta baru lahir. Tapi karena saat itu dia belum banyak bergerak, saya masih bisa bebas. Sekarang, karena sudah semakin aktif, perasaan bersalah makin menjadi.

 

Boleh jadi, perasaan itu hadir karena saya juga takut kalau Cinta akan mencontoh saya. Bagaimana kalau jadi candu gadget 😫😫😫😫. Mungkin perasaan ini hadir karena saya ibu baru. Jadi, semua-semua inginnya bermakna bersmaa anak.

 

Selain itu, saya juga kerap merasa kecanduan gadget. Kenapa? Karena batre jadi lebih cepat drop. Kadang hanya bertahan setengah jam, padahal tidak digunakan.

 

Jauh dari smartphone sejenak, juga membantu menjaga emosi saya. Mana tau saya khilaf, kesel, terus bikin status alay 😂😂

 

Syukurlah, seminggu belakangan ini saya mencoba untuk meletakkan gadget. Daan, voila saya jadi lebih nyaman. Yaa, meski kadang gk enak juga, meninggalkan percakapan di grup. Tapi, langkah ini saya ambil, supaya juga lebih waras ketika di grup. 😁😁

Tinggalkan komentar