
Liburan ke Yogyakarta, belum dua bulan berlalu. Tapi, rasanya sudah lamaaaaaa sekali *kode minta liburan lagi*.
Sebelumnya, saya tak pernah membayangkan akan liburan bersama Cinta di usianya yang masih bayi. Yaaah, dulu ngebayanginnya kalau liburan dia udah bisa lari sana sini. Karena belum pernah liburan (apalagi bersama bayi) sebelumnya, tentu saja saya menjadi repot sendiri. Bingung apa-apa saja yang harus dibawa.
Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, saya selalu sounding ke Cinta bahwa kami akan berangkat liburan. Saya juga selalu mengatakan, saat di pesawat Cinta bisa tidur sambil menyusu. Sebenarnya sempat khawatir juga kalau dia merasa tidak nyaman ketika merasakan tekanan udara. Tapi cepat-cepat saya hilangkan pikiran seperti itu. Mamak khawatir, maka anak akan merasakannya. Itu yang saya tanamkan untuk diri sendiri. earplug juga tidak saya siapkan. Kenapa? karena ternyata suara mesin pesawat sebanrnya whitenoise untuk bayi. Yang membuat bayi rewel biasanya karena tekanan udara. So, PR saya adalah mengajak cinta bermain saat take off atau landing. Sounding terus menerus sbelum kebarangkatan dan (ke)pede(an), Cinta tidak rewel sepanjang pejalanan.
Saat liburan, saya menyiapkan dua jenis gendongan, wrap dan SSC. Maksud hati, agar saya dan suami masing-masing memegang gendongan yang berbeda. Kenyataanya! Kami yang banyak menggunakan kendaraan umum dan cuaca yang cukup panas membuat saya menyerah menggunakan wrap. Saya pun memilih menggunakan SSC. Frekuensi menggendong terlamapun saya lakukan saat liburan kemarin. Cinta hanya mau sebentar saat digendong papanya. Ya tak apalah nak, kita manfaatkan sebaik-baiknya moment ini.
Saat liburan pula, banyak perubahan drastis pada Cinta. Dia mau tersenyum saat di foto (turunan narsis) dan lebih ramah pada orang-orang yang menegurnya di jalan (yang sayangnya sampai Balikpapan kembali cuek >.<). Dia juga lebih sadar kalau ingin pup kudu di toilet (yiippiiiiieee), merangkak semakin ngebut dan mulai memanjat.

Selama jalan-jalan pula, saya pun bisa merasakan nursing in carrier. Yiipiii. Selama di Balikpapan, jika harus menyusui saya pun menyusui di dalam mobil atau sambil duduk. Tak jarang foto bersamapun saya sambil menyusui. Sehingga di beberapa foto, prinsip TICKS ada yang tidak tercapai, karena saya sambil menyusui.

Itulah sedikit cerita (yang gak penting) jalan-jalan saya sekeluarga. Nantikan jalan-jalan selanjutnya yaaaa :p