
Sejak mengenal ilmu babywearing, saya cukup tidak sabar untuk menggendong anak di punggung. Beberapa orang menyarankan di atas 6 bulan, saat anak mulai bisa duduk dan kepala tegak.
Saya mulai mencoba-coba gendong belakang di 5 bulan usia Cinta. Saat itu, waktunya hanya sebentar dan saya menggunakan gendongan jenis SSC (Soft Structure Carrier). Tidak lama. Kurang dari 5 menit saya menggendong dengan posisi tersebut. Kenapa? Saya masih belum percaya diri. Selain itu, saya jga kesulitan melihat Cinta, karena posisinya yang masih di bawah.
Memasuki 6 bulan, sama mulai lagi menggendong di belakang dengan wrap. Kesulitan utama bagi pemula buat saya adalah anak yang suka meluruskan kakinya.
Tapi semakin sering, meluruskan kaki tidak lagi dilakukan. Boleh jadi, cinta sudah paham kalau saat dibelakang, dia akan digendong. Tips dari mbak Esti (BWC asal Balikpapan yang sekarang tinggal di Medan) anak yang suka meluruskan kakinya saat digendong belakang, artinya si ibu harus gesit.
Menggendong belakang sebenarnya jarang saya lakukan. Karena saya lebih suka menatap mata cinta dan mengajaknya berbicara. Tapi untuk kegiatan-kegiatan tertentu, menggendog belakang cukup membantu.
Misalnya saat menyapu, cuci piring, jalan-jalan keliling kampung. Saat berbelanja di supermarket, terkadang gendong belakang juga saya lakukan.
Oh iya, Menggendong dibelakang ini bisa jadi salahsatu solusi saat anak ingin menghadap depan saat digendong.


