Rucksack Carry Saat Jalan Pagi

Minggu pagi kemarin, kami kembali menjejakan kaki di Lapangan Merdeka. Setelah diingat-ingat, ternyata lama sekali kami tidak jalan-jalan pagi. Kalau tidak salah, terakhir saat usia Cinta masih 5 bulan. 😅😅😅 Saking semangatnya akan jalan pagi, sejak subuh Cinta tidak tidur lagi. Padahal, biasanya dia akan tidur sampai jam 7an. Saat sudah siap, tiba-tiba hujan turun 🌧. Tapi, langit tampak cerah. Jadi, kami memutuskan untuk tetap berangkat. Kalau ternyata di Lapangan Merdeka Hujan, ya kami pulang. Batal jajan jalan-jalan pagi.

Ternyata sesuai dugaan, di Lapangan Merdeka cerah ceria. Jalan-jalan pagi ini, saya menggunakan woven wrap Little Frog Obsidian size 4. Karena banyak pemandangan yang bisa dilihat Cinta, saya menggendongnya di belakang dengan teknik (andalan) rucksack.

  • Dengan menggendong belakang, penglihatan anak jadi lebih luas.

Baru sekali memutari lapangan, Cinta sengaja saya turunkan di rumput. Bahagianya dia melihat rumput. Begitu turun, langsung eksplorasi ke sana kemari.

Karena tiba-tiba gerimis mulai turun, kami berpindah ke bagian kuliner **alasan** . Lumayan, saya menjadi tontonan saat memulai backcarry. Apalagi, saya mengangkat cinta dengan teknik superman tos. Saat berjalan pun, ada yang tiba-tiba bilang “oh anaknya digendong ternyata”, “enaknya gendong kayak gitu ya,”.

Tapi yang membuat saya cukup sedih, ketika saya mendengar penyataan salah satu orang penjual yang mulai lelah karena menggendong adiknya tanpa alat. “Ih, kamu kok gk mau ditaruh sih. Kebiasaan digendong,” ujarnya. Tapi saya memilih untuk tidak menanggapi dulu, khawatir malah si mbak tersinggung. Apalagi menggendong tanpa alat bantu dengan waktu lama, pasti melelahkan.

Setelah puas jajan jalan-jalan, kamipun pulang dengan hati riang dan perut kenyang.

Tinggalkan komentar