Jalan-Jalan ke KWPLH Beruang Madu

Para orang dewasa tentu menyukai liburan. Ya, liburan menjadi saat yang paling dinantikan karena dapat memberikan energi baru. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga sangat menyukai liburan.

Liburan, tidak harus selalu pergi keluar kota kok. Ada banyak tempat yang bisa dijadikan opsi liburan bersama keluarga. Yang terpenting adalah moment dan foto-foto yang diciptakan dari liburan itu.

Akhir pekan lalu saya, suami dan bocah-bocah mendadak liburan. Tidak ada rencana sama sekali untuk jalan-jalan di akhir pekan. Saya dan suami memang berencana pergi ke Lapangan Merdeka. Tiba-tiba saja tante saya mengajak ikut ke Pantai Manggar. Tante dan keluarganya mengikuti family day yang diadakan kantornya. Tentu saja saya antusias. Kami memang tidak akan bergabung di acara family day tersebut, tapi ajakan itu bisa jadi alasan yang tepat untuk jalan-jalan. Hehe

Tidak tega rasanya jika saya pergi bersenang-senang tanpa membawa dua putri. Apalagi kalau tau saya ke pantai, ah pasti mereka akan menangis dan marah. Jadi, pagi itu kami pun menjemput mereka. Sebenarnya di perjalanan menjemput saya berubah pikiran untuk ke Lapangan Merdeka saja. Tapi suami bilang, mumpung ramai-ramai, ya sekalian saja ke pantai. Eh, di mobil si dua putri berdebat. Yang kakak mau ke pantai, yang ade ke lapangan merdeka. Untung si ade mau mengalah. Tapi begitu dekat pertigaan pasar butun, saya tiba-tiba nyetuk “Kalau kita lihat beruang madu gimana?” dan mereka serentak menjawab maauuuu…

Karena dadakan ke Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Beruang Madu, kami tidak  memperkirakan jam kunjungan. Yang saya tahu, pukul 9 pagi adalah waktunya para beruang madu makan. Ternyata kami sampai di sana pukul 08.20 pagi. Di papan keterangan KWPLH dibuka pukul 8 pagi, tapi ternyata petugas mengatakan mereka baru siap membuka pagar pukul 08.30.

Tak lengkap rasanya jika jalan-jalan ke KWPLH Beruang Madu tapi tak berfoto di patung beruang ini

Begitu pagar di buka, sudah ada 2 rombongan keluarga (termasuk kami), dan beberapa anak kecil yang siap masuk. Saya terakhir menginjakkan kaki di KWPLH sekitar tahun 2013. Tentu saja beberapa hal baru saya temui. Saat di dalam, kami juga disambut beberapa kucing yang hidup di sana. Cinta begitu antusias melihat kucing di mana-mana. Ia bolak balik bilang “pushh… pushh”. Karena belum waktunya para beruang makan, kami masuk dulu ke museum beruang madu. Selesai masuk ke museum kami menuju rumah kucing yang ternyata belum di buka.

Akhirnya kami menuju ke tempat beruang madu. Agar bisa melihat para beruang madu, pengunjung harus menaiki jembatan. Jadi pengunjung yang membawa anak bayi, sebaiknya membawa gendongan agar bisa melihat-lihat beruang sampai bawah. Karena jembatannya yang memiliki banyak tangga, tidak bisa dilewati stoller. Rombongan keluarga yang datang barengan dengan saya, malah memutuskan hanya melihat beruang madu dari jembatan atas. Mereka datang dengan stoller tanpa membawa cadangan gendongan. Sayangkan sudah jauh-jauh datang hanya di atas saja. Kami menghabiskan waktu cukup lama di jembatan bagian bawah. Suasana yang sejuk, rindang dan sunyi sangat menyenangkan (bagi saya).

Agar bisa melihat beruang madu, pengunjung harus berjalan dijembatan. Dengan menggendong, anak bisa ikut puas melihat. Penggendong pun bebas pegal.

Kami pun berlanjut menuju rumah kucing. Di sini, pengunjung tidak bisa masuk ke dalam. Jadi hanya bisa melihat dari pintu kaca. Saya dan Cinta ingin sekali mengadopsi salah satu kucing di KWPLH. Tapi papanya Cinta masih belum mengizinkan. Padahal dia pecinta kucing. Puas melihat-lihat kucing, kami memberikan waktu pad dua putri untuk menghabiskan energinya untuk bermain-main di arena bermain. Sayangnya, arena bermain kurang terawat.

Salah satu tempat favorit beruang madu ada di bagian bawah. Pengunjung harus melewati anak tangga. Cukup bikin Mamak ngos-ngosan 😌

Begitu energi mereka mulai menipis, saya mengajak pulang. Dan benar saja, saat di mobil semua anak termasuk saya tertidur.  Semoga kunjungan berikutnya ke KWPLH saya bisa mengajak pulang salahsatu kucing di sana.

 

Tinggalkan komentar