Hai, Desember !

Halo, selamat datang Desember. Hahaha, telat banget yaakk! Buat saya Desember memang bulan yang mendebarkan.

Bagaimana tidak, tahun lalu saya sedang menantikan waktu persalinan. Nah, awal Desember ini malah dibuka dengan sesuatu yang tidak nyaman. Cinta mendadak demam tinggi pada Selasa, 28 November. Awalnya saya anggap demam biasa karena dia mau tumbuh gigi. Suhu tubuhnya selalu berada di 38 derajat. Jumat pagi, tiba-tiba suhunya di 39,9 derajat. Atas saran kakak saya, Cintapun melakukan cek laboratorium. Apalagi sudah tiga hari. Setelah cek lab, ternyata trombositnya rendah. Meskipun hasil tes negatif dbd, dokter tetap menyarankan untuk observasi di Rumah Sakit.

Ah, rasanya itu…….. Saya susah berkata-kata. Sejak bapak saya bolak balik operasi, rumah sakit jadi tempat yang biasa saya kunjungi. Tidak hanya sebentar. saya bahkan pernah tinggal di rumah sakit kurang lebih 3 bulan. Jadi, kalau bisa, rumah sakit adalah tempat yang saya hindari.

Tapi, untuk mengetahui kondisi kesehatan Cinta lebih jauh, saya dan suami memutuskan untuk pindah tidur di Rumah Sakit. Setelah masuk kamar, alhamdulillah suhu cinta mulai normal. Neski begotu, dokter menjelaskan bahwa masa kritis dbd saat suhu tubuh normal di hari ke 4 dan 5. Jadi, asupan makan dan minum tetap harus dijaga. Syukur alhamdulillah, Cinta tetap semangat makan, minum dan manjat.

Setiap pagi, Cinta juga harus rela diambil darahnya untuk cek lab. Yang membuat Cinta dan saya bosan adalah karena infus yabg terpasang,ruang gerak pun terbatas. Belum lagi tangan kecil itu suka iseng membuka tutup saluran infus yang biasanya digunakan untuk menyuntikkan obat.

Dan seperti kebanyakan anak-anak lain, rasa penasaran Cinta pada infus membuat selang infus sempat lepasm darah pun berceceran. Anaknya? Anteng aja šŸ™ˆšŸ™ˆ

Alhamdulillah (lagi) hari ke tiga di Rumah Sakit, Cinta sudah boleh pulang. Karena tidak ada demam dan hasil lab baik. Pesan dokter, tetap jaga asupan cairan, untuk menaikan trombosit.

Ayo Nak, trombositnya Normal. Sehat hingga akar!

Oh iya, selama di RS juga saya banyak terbantu dengan gendongan. Cinta memang tidak rewel, tapi menggendong jadi salahsatu penyelamat ketika Cinta ingin jalan sendiri. Bukan tidak boleh jalan, selang infusnya kurang panjang jika dia berdiri (kecuali tangannya diangkat ke atas terus)

LogoLicious_20171202_073757.png

Tinggalkan komentar