Mamak-mamak yang punya bayi, tentu akrab dengan yang namanya pipis dan pup bayi. Pasti dong! Anak bayi kan belum bisa ke toilet sendiri. Sudah tentu mamaknya adalah orang pertama yang bakalan ngurusin itu semua.
Apalagi kalau menggunakan clodi, yang dikerjakan dua kali. Pantat bayi dan clodi, hahaha. Kotoran yang menempel di clodi, tentu tidak bisa langsung buang begitu saja. Duh postingan kali ini semoga berfaedah sodara-sodara.
Di usia 4 bulan, saya mulai kesulitan membersihkan pup Cinta. Kenapa? Karena anaknya sudah mulai belajar tengkurap. Di letakkan di tempat tidur, buat Cinta artinya dia bebas bergerak. Melihat hal itu, mbak saya menyarankan untuk membersihkan pup langsung di toilet. Awalnya memang sedikit kesulitan, tapi semakin lama pun terbiasa.
Saya pun pernah jadi mamak-mamak yang merekam dan memposting adegan ngeden si bayi. Dan sekarang saya baru menyadari kalau tingkah saya sungguh kurang kerjaan. Gak ada faedahnya sama sekali !
Begitu mulai bisa duduk sendiri, lagi-lagi mbak saya menyarankan untuk mengajari Cinta pup di toilet. Awalnya Cinta bisa pup di toilet jongkok. Lama kelamaan malah saya yang kesulitan. Karena memang posisi toilet jongkok yang agak riweh. Alhasil, saya pindahlah Cinta pup di kamar mandi utinya, yang menggunakan toilet duduk. Daaann, pup di toiletpun lancar. Waktu lburan ke Jogja, jadi ajang latihan. Saya selalu sounding ke Cinta jika ingin pup sebelum jalan atau sesudah jalan. Pokoknya ketika kami ada di hotel. Alhamdulillah semua berjalan lancar.
Mengenalkan toilet pada bayi memang susah-susah gampang. Mamaknya harus paham benar isyarat si bayi. Karena tak sekali dua, Cinta sudah memberikan isyarat tapi orang disekelilingnya tidak memahami.
Lewat mengajari pup di toilet, saya jadi belajar memahami Cinta lebih banyak.
Ruang Cerita 