Good friend are like stars. You don’t always see them, but you know they’re always there.
Untuk orang seperti saya yang cenderung introvert, cukup canggung jika berada ditengah keramain. Namun, saya bersyukur memiliki teman dan sahabat yang bisa mencairkan suasana. Sehingga perasaan canggungpun bisa pergi sementara.
Eh, kenapa judulnya menolak tua? Karena memang mereka yang berakhir pekan bersama saya kemarin tidak mau dianggap tua. Boleh jadi karena kami sudah terlena dengan halaman anak muda yang sudah menyatukan kami semua.
Persahabatan saya dengan alumni XpResi aka Zetizen, awalnya hanya sekadar rekan satu tim. Tapi siap sangka, meski kami sudah tidak berada di “rumah” yang sama, kami tetap saling berkomunikasi dan tetap klik.
Seperti kebanyakan pertemanan, kami selalu kesulitan memiliki waktu untuk nongkong bareng. Padahal, kami punya jadwal arisan. Tapiiiiiii, selalu ada badai yang menghadang.
Namun, hari Minggu kemarin. Empat di antara alumni lain ternyata bisa ketemuan dan saling curcol. Awalnya hanya saya, Ewy dan Cinta yang berniat cuci mata. Ewy dengan pasrah menemani saya yang terlalu lama tidak menginjakkan kaki di mal. Eh ternyata si Theo lagi buka stand kuliner di mal yang akan kami tuju. Wah, asyik nih bisa jajan gratisan . Pucuk dicinta ulam pun tiba, Hans dan Putri pun ikut menyusul. Kami ternyata jodoh bertemu.
Kesempatan ini tentu tidak disia-siakan sama sekali. Mulai dari pekerjaan saat ini, kasih tips temen yang rese, sampai cerita soal dulu-dulu kami perbincangkan.
Well, inilah yang membuat kami semua gk bisa move on dari rumah yang lama. Ternyata dari dulu kami sangat dekat dan saling mendukung. Dan yang paling saya sadari, kami bisa kompak karena sejak dulu sering menghabiskan waktu bersama-sama di luar pekerjaan. Mulai dari nonton, karaoke, atau cuma sekadar duduk-duduk sambil nyemil.
Btw, nongkong kali ini saya dikenalkan pada jajanan baru milik Theo. Bakalan saya tulis di tulisan selanjutnya deh. Yang pasti saya suka sama jajanannya.
