Tamasya di Kantor Wali Kota

Meskipun sudah hampir 4 tahun resign menjadi wartawan, saya masih kerap merasa rindu akan suasana pekerjaan. Lingkungan resaksi, liputan, bertemu dengan orang baru dan pastinya mencicipi kuliner baru.

Beruntung, hingga saat ini suami masih sering mengajak saya dan Cinta ikut liputan atau bertemu relasi. Yaaa, meskipun gk beneran ikut liputan. Biasanya saya dan Cinta akan ikut di tempat yang sama, tapi kami akan mencari aktivitas lain.

Seperti dua hari kemarin, saya dan Cinta ikut diajak ke sana kemari dari pagi hingga sore. Duh, rasanya seperti kembali ke masa lalu. Aplagi saya menikmati kuliner di tempat favorit ibu bapak saya.

Tamasya di Kantor Wali Kota Balikpapan

Tentu saja, kunjungan urusan yang berbau instansi pemerintahan dilakukan karena ada kepentingan pekerjaan atau mengurus beasiswa (teringat saat masih mahasiswa).

Setiap melewati kantor Wali Kota, Cinta antusiasme Cinta cukup tinggi. Karena ada lampu berwarna-warni, air mancur, dan hamparan rumput yang membentang. Begitu sampai di Parkiran, pertanyaan pertama saya pada petugas keamanannya adalah “Pak, rumputnya boleh diinjak?”. Bukannya langsung menjawab, si petugas malah kebingungan. Suami yang melihat ekspresi petugas sempat tertawa ringan. Sudah gk kaget ya pak denger pertanyaan yang tidak biasa bagi orang lain?

Akhirnya saya kembali melanjutkan kalimat saya. “Kami mau lihat air mancur dan patung beruang madu pak”. Seketika petugas langsung menjawab “Oh, boleh mbak”.

Dan benar memang, begitu berjalan di rumput Cinta terlihat bahagia sekali. Yang hijau-hijau memang menyegarkan ya nak. Tapi begitu melihat patung beruang madu, Cinta agak takut. Karena memang patungnya seperti beruang madu sungguhan. Bahkan kukunya sangat tajam.

Cinta menunjuk-nunjuk patung beruang madu dan air mancur

Tinggalkan komentar