Apa arti kamar tidur untuk Anda? Kalau saya, kamar tidur jadi tempat pelepas lelah, bermain dengan anak, dan me time (baca:nonton tv). Dulu sih, bercita-cita di kamar tanpa TV. Jadi bisa bener-bener istirahat. Namun, karena suami yang hobi main PS, dan rumah yang amat minimalis, mau tak mau keinginan saya di nego.
Apalagi, yang tidur di kamar bukan hanya saya. Jadi, tiga pemikiran mesti bisa saling melengkapi.
Ya gak siiihhh? Yaa dooong. **cari teman**
Apa saja yang busa dilakukan untuk membuat kamar tidur tetap nyaman?
1. Negosiasiakan bersama suami dan anak, suasana kamar tidur. Apa-apa saja yang bisa dikondisikan ada di dalam kamar.
Rumah tanpa TV cukup sulit saya realisasikan karena memang saya tinggal bersama ibu dan bapak. Namun, saya pribadi meminimalis penggunaanya. Jadi, saya dan suami menyalakan TV saat malam hari, ketika Cinta tidur dan tanpa suara 😆. Kan masih ada cahayanya? Iya, biasanya saya posisikan cinta tidak menghadap TV dan dihalangi bantal supaya tidak silau. Tapi bukan berarti Cinta benar-benar steril dari TV. Keponakan yang lebih besar dan sudah paham kartun, akan menyalakan TV jika berkunjung. Karena Cinta tidak terbiasa menonton, ia pun hanya sambil lalu saja. Menoleh lalu asyik bermain lagi.
2. Selalu atur serapi mungkin barang-barang.
Meskipun agak tidak mungkin bisa rapiiiii, setidaknya selalu bereskan dan kembalikan barang-barang di kamar ke tempat semula. Saya paham benar, kalau ibu-ibu suka gatel liat barang hang sudah rapi terus diletakkan tidak pada tepatnya 😂. Saya juga gitu kok. Cuma biasanya saya lebih pilih diam sambil merapikan kembali. Ngomel-ngomel bikin energi terkuras. Mendingan dipakai buat beres-beres kaaaann 😝.
3. Pilih sprei yang nyaman dan motif yang menyenangkan.
Nah, cara terakhir ini selalu jadi andalan saya. Meskipun selama menikah, saya hanya punya 4 sprei ( 2 hadiah, 1 sisa penjajahan, dan 1 beli) saya cukup sering mengganti. Yaa, paling lama 2 minggulah (kelamaan ya 😂😂). Apalagi saya termasuk yang gampang bosan. Kalau suami tugas keluar kota, pulang-pulang selalu ada barang di kamar yang bergeser 🤣🤣.
Merasa butuh sprei baru, saya pun memutuskan untuk mencari sprei yang nyaman dengan motif yang ceria. Beruntunglah, salahsatu teman di komunitas ada yang punya usaha sprei handmade. Yes, di jahit sendiri. Namanya mbak Flo, bisa intip instagramnya di sini. Setelah berkutat cukup lama dengan pilihan motif (bingung milih saking banyaknya), saya memesan satu set sprei, sarug bantal cinta dan cover matras untuk ibu saya.
Karena dijahit sendiri dengan penuh cinta, tentu saja jahitan sprei sangat rapi. Ukurannya pun pas. Matras di kamar ibu jadi lebih cantik.
Kain yang ditawarkanpun memiliki kualitas yang baik. Sehingga tetap adem. Keluar dari plastik aja udah adem, apalagi setelah di cuci. Motif yang saya pilih merupakan kombinasi kesukaan suami dan anak. Suami suka biru, dan Cinta lagi suka kucing. Dan motif ini pun mengingatkan saya pada beberapa teka-teki yang pernah saya lihat di sosial media. Manakah gambar beruang?
Selain memesan satu set sprei, saya menambah bantal cinta. Bukan, bukan bantal untuk Cinta. Itu lho bantal panjang, yang bisa digunakan berdua. Dulu saya taunya malah bantal poligami 😅.
Kok sarung gulingnya beda-beda. Itu sengaja saya lakukan, karena sarung bantalnya depan belakang pun berbeda. Dan bisa jadi penanda juga, mana guling saya dan suami. Meski pada kenyataannya semua saya yang kuasai 🤣.
Aksen rumbai pada sarung bantal Cinta menambah cantik sarung bantal.
karena belanja di atas Rp 350 ribu, mbak Flo memberikan bonus sarung bantal. Berbeda dengan dua sarung bantal yang lain, sarung bantal bonus dipercantik dengan kancing.
Ditiap sudut sprei diberi karet yang cukup lebar dan panjang. Sehingga, saat digunakan sprei tidak mudah lepas. Berbeda dengan sprei yang saya beli sebelumnya (ditempat lain). Karena karetnya hanya sedikit, spreipun gampang lepas. 
Tambahan karet juga diberikan dibagian bawah sprei. Jadi, sprei benar-benar memeluk erat kasur.
Ahh, suka banget deh sama Sprei Handmade by Flo. Gak kapok untuk order sprei lagi. 😍😍😍😍😍.
Ruang Cerita 