Bolu Jadul ala Cinta

Dikelilingi orang-orang yang pandai dan punya kemauan dalam memasak cukup memberikan beban tersendiri untuk saya. Dulu sih, masih cuek-cuek aja. Tapi begitu menikah dengan lelaki yang suka ngoprek dapur, duh hati saya teriris pilu.

Maluuu 😣😣😣😣😣

Berada di dapur memang tidak dibiasakan oleh ibu saya. Jika dulu saya ingin membantu, pasti jawabnya tidak usah. Ibu lebih suka menyuruh saya bermain tanpa mengganggunya. Paham sih, maksudnya adalah supaya saya tidak menambah kotoran dan pekerjaan ibu cepat selesai. Tapi ternyata, tidak dibiasakan itu berimbas pada saya ketika dewasa.

Berbeda dengan kakak ke dua saya, dia hobi makan dan hobi masak. Karena saat SMP, dia tinggal bersama embah. Otomatis, jika ingin sesuatu, ya buat sendiri.

Saat kecil, saya paling suka saat ibu membuat kue bolu. Tampaknya bolu memberikan kenangan indah buat saya. Karena itulah, bolu adalah kue pertama yang saya pelajari saat dewasa. Pertama kali membuatnya sekitar 5 tahun lalu. Dan sekarang baru saya kembali mencobanya 😌😌

Resep bolu jadul banyak berserakan di google, tinggal klik klik deh 😘.

Kalau dulu saya tidak diizinkan untuk membantu ibu, kali ini saya membiarkan anak-anak (Cinta, Bila, Cicah melihat dan membantu versi merek). Sayangnya begitu mixer dinyalakan, Cinta langsung lari terbirit-birit 😅😅😅. Entahlah, Cinta memang cukup sensitif dengan suara keras. Suara hujan saja cukup membuat dia memeluk erat saya.

Bagaimana reaksi ibu, kakak dan suami ketika si bolu matang? Tentu saja mereka menyukai dan memuji (semoga bukan karena kasian 😂). Bahkan suami sudah mulai memberikan permintaan-permintaan khusus padakuenya.

Tinggalkan komentar