Sebagai mamak yang baru punya satu anak, boleh jadi saya minim pengalaman dan pengetahuan. Saya masih dan terus belajar bersama tentang pengasuhan.
Saya acungi jempol untuk para ibu yang punya lebih dari satu anak terutama yang tanpa mengasuh anaknya tanpa bantuan keluarga atau asisten.
Di usia Cinta yang mulai aktif-aktifnya, ternyata saya harus lebih menjaga kesehatan dan kebugaran. Serius! Dulu saya tidak pernah membayangkan menemani anak bermain akan menguras energi, saya jadi gampang kelaparan, padahal emang tukang makan. Makanya saya selalu menyukai anak-anak yang aktif bergerak.
Tapi ternyata, jika kurang dalam banyak hal seperti istirahat, makan, dan lain-lain bisa membuat saya “kurang waras”. Beruntung, saya tinggal bersama ibu dan paman yang rumahnya bersebelahan. Jadi ketika saya mulai menunjukkan tanda-tanda keluar tanduk. Saya memilih “mengungsikan” anak sejenak. Me time tipis-tipislah 😂. Meskipun 5 menit kemudian si anak akan kembali mencari mamaknya. Selalu saya tanamkan bahwa ini semua tidak akan lama. Jadi standard kebahagian dan kerapian pun sudah saya turunkan serendah-rendahnya. Termasuk pura-pura tidak mendengar ketika ibu saya “ngomel” rumah yang berantakan. Sebisa mugkin saya bersihkan, tapi yaa namanya juga orangtua penginnya rumah selalu besih kan? Jadi, omelan ibu saya tidak pernah masuk ke dalam hati. Mungkin ibu saya yang makan hati anaknya disuruh beres-beres tapi beresnya begitu-begitu saja.
Karena energi saya tidak seperti dulu *berasa tua 😩*, maka saya menerapkan beberapa hal baru. Seperti :
– Berusaha cukup istirahat
– makan tepat waktu, dietnya besok aja *begitu terus sampai planet pluto kembali ke galaksi bima sakti*
– minum vitamin, karena sering lup, saya ganti vitamin dengan madu. Meski kadang suka lupa juga
– tetap aktif bergerak misalnya jalan kaki. Selain menyalurkan energi cinta, jalan kaki juga agar tubuh saya tetap bergerak aktif. Karena olahraga rutin belum bisa saya lakukN.
– dan yang paling utama, beri jiwa kebahagian. Kalau saya, salah satunya dengan menulis.