Perkenalkan

Perkenalkan saya Riska Fikriana. Tulisan kali ini saya ingin mengenalkan diri saya. Mungkin tidak terlalu jauh, tapi semoga bisa membuat yang membaca merasa lebih dekat dengan saya.


Saya anak ketiga dari Bapak Miskanto dan Ibu Sri . Kedua kakak saya perempuan. Kakak pertama seorang bidan dari dua orang putra. Kakak kedua, ibu rumah tangga dari tiga orang putri, yang saat ini sedang merintis usaha kuliner.

Saya lahir dan dibesarkan di kota Balikpapan, pada bulan Juli. Sebagai anak perempuan terkecil, bapak lebih protektif pada saya. Saya bersekolah tidak jauh dari rumah, di SD 022 Balikpapan Barat (sekarang SD 014) hanya berjarak 200 meter. SMP 04 Balikpapan Barat, kurang lebih berjarak 800 meter. Saat SMA agak jauh sedikit sih. Saya menyelesaikan belajar SMA 6 Balikpapan Utara. Saya melanjutkan kuliah di STMIK Stikom Balikpapan. Meskipun sedikit jauh, karena masih di Balikpapan tetap saja dekat. Apalagi kalau naik kendaraan šŸ˜‚.

Cita-cita saya banyak. Jadi ibu rumah tangga, psikolog, wartawan, desainer, dan masih banyak lagi. Karena saya tidak diizinkan kuliah di luar kota (supaya bisa menjadi psikolog, wartawan dan desainer), maka saya menguburkan cita-cita saya. Walaupun bercita-cita menjadi ibu rumah tangga, saya tidak juga menikah di usia muda 😌.

“Sejauh apapun kita melangkah, menghindar atau mengejar, kalau memang itu takdir kita, maka akan dipertemukan. Begitu pula sebaliknya” pesan bapak.

Dan ternyata benar nasihat bapak. Tahun 2008, saya diajak menjadi panitia event anak muda di Kaltim Post. Selain mengerjakan event, saya diberi kesempatan belajar oleh wartawan-wartawan senior. Tahun 2009 saya kembali diajak bergabung, kali ini dipersiapkan untuk menjadi kru XpResi (saat ini bernama Zetizen), halaman anak muda di Kaltim Post. Tahun 2010 saya resmi diangkat menjadi karyawan. Cita-cita sayapun tercapai. Saya bekerja dengan hati. Tidak perduli materi dan lelah yang dihadapi.

Bekerja di media mengenalkan saya pada banyak orang-orang hebat. Terutama perempuan. Mereka memberikan banyak cerita yang menginspirasi saya. Dan itulah yang membuat saya kembali mantap bercita-cita menjadi ibu rumah tangga.

Mencoba Mewujudkan Mimpi

Cita-cita menjadi ibu rumah tangga akhirnya tercapai pada 16 Januari 2016. Setelah hampir dua tahun saya dan suami “dipaksa” pacaran. Saya menikah, dengan teman seprofesi, di bawah langit eh perusahaan yang sama. Hanya saja, kami tidak pernah benar-benar lama dipertemukan saat bekerja. Saya dan suami hanya sekadar tau, saling bertanya tugas liputan. Tidak pernah ada percakapan lain. Ternyata, kami berdua sama-sama saling jatuh cinta. Gengsi dan sama-sama tidak suka pacaran dengan rekan sekantor.

Ketika saya resign, barulah suami mencoba lebih akrab dan meminta saya menjadi pendamping hidupnya.

Dia adalah Cinta

Sebelas bulan kemudian, Revalina Cintadanika Azzahra, putri pertama saya Lahir diiringi nafas dan senyum bahagia. Saya bahagia. Karena suami terus memberikan cintanya pada saya dan dikelilingi Bidan Neny Rahmawati dan Bidandari Griya Bunda Sehat. Sejak dalam kandungan, saya dan suami selalu memanggilnya  Cinta. Bahkan saya kerap lupa nama depannya *tutup muka pake panci*. Cintalah yang membuat saya terus belajar. Jauh sebelum cinta lahir, saya dan suami sudah berbekal. Saya dan suami mengikuti kelas edukasi menyusui saat berstatus pacaran. Kami juga mengikuti kelas gentlebirth saat usia kehamilan saya 16 minggu. Cerita di hari kelahiran Cinta, saya tuliskan di sini. 

Ogah Berkomunitas

Sejak sekolah, saya paling malas ikut berkegiatan. Mungkin karena saya banyak tidak diizinkan keluar rumah selain sekolah atau les. Kegiatan sekolah yang saya ikuti hanya mading. Itupun saat ada lomba saja. Jadilah, saat kuliah saya selalu antipati dengan kagiatan kampus. **sungkem satu-satu sama kakak-kakak senior**.

Eh, tapi itu dulu. Suatu hari, saya tidak sengaja berkenalan dengan Forum ASI Kaltim yang saat ini menjadi AIMI Kaltim. Berawal dari kebutuhan saya mencari berita, malah membuat saya sering mengikuti kegiatan-kegiatannya. Dari situ, saya banyak mendapatkan informasi penting soal seminar parenting, kesehatan wanita dan anak, dan masih banyak lagi. Saya mengidolakan mereka. Ibu-ibu yang punya misi berbagi edukasi tapi tidak meninggalkan keluarga sama sekali.

Akibatnya saya malah jadi “candu” berkomunitas. Saat ini saya aktif sebagai Pengampu di Komunitas Gentlebirth Balikpapan, Kadiv Komunikasi FormASI Balikpapan, Pengurus Organisasi Nusantara Menggendong dan Balikpapan Menggendong. Saya juga ikut bergabung di komunitas lain seperti BBlogger, Rangkul Balikpapan, Waldorft Studi Grup Bpn, dan TBB.

Saya Meniru Bapak

Sejak kecil, saya suka membaca, menulis dan crafting. Hobi ini muncul karena bapak sangat suka membaca dan menulis catatan di bukunya. Banyak kesukaan saya yang meniru bapak.

Awal blog ini hadir pun karena saya merasa tertekan tidak menekan tuts keyboard seperti waktu bekerja. Meski pada akhirnya banyak curhatan-curhatan receh yang ditulis.

Saat ini membaca, menulis dan membuat grafis untuk komunitas sebagai saluran emosi. Sayangnya, sejak memiliki anak saya malah tidak menyentuh kotak prakarya sama sekali. Semoga dalam waktu dekat, saya bisa kembali mengajak Cinta membuat karya-karya kecil.

Cita-cita saya menjadi desain grafis, bisa sedikit tercapai lewat tugas-tugas di komunitas. Membuat poster dan infografis di komunitas, saat ini menjadi saluran emosi saya.

Itulah sekelumit kisah tentang saya yang masih haus belajar ini. Semoga saya bisa terus berbagi dan bermanfaat untuk sekeliling saya.

Tinggalkan komentar