Sebagai mamak baru anak satu, saya sering kali ingin membelikan banyak mainan untuk Cinta. Kalau ke toko mainan, sebenarnya yang laper mata itu saya, ha-ha.
Tapi, di zaman sekarang ini, seperti kebanyakan ibu, saya ingin berkreasi dalam membuat mainan untuk anak. Namun, apalah daya, saya butuh dukungan semangat yang sangat-sangat tinggi untuk memulainya.
Apalagi, waktu Publik Talk Waldorf lalu. Disebutkan bahwa banyak sekali mainan yang tidak terpakai/rusak setiap tahunnya. Tentu ini menambah sampah toh. Biar gk nambah-nambahin sampah dan hemat budget (pastinya), saya memilih mengurangi memberikan mainan untuk Cinta. Meski kalau ke Giant dia akan tetap minta mobil-mobilan 😐.
Waktu Cinta berusia 6 bulan, saya pernah membelikan kolam plastik. Bukan untuk diisi air. Tapi untuk diisi bola-bola. Maksud hati, saat memasak, Cinta bisa bermain mandi bola sejenak. Sayangnya, Cinta dan mama seperti lem amplop. Nempel terus 🤣
Karena tidak digunakan, bola2 dan kolam saya simpan di dalam plastik. Daannnn, hari ini tiba-tiba dia melihat bola-bola itu saat saya dan uti simpun-simpun.
Karena mamak males buat pompa kolamnya, bola-bola dimasukkan dalam box aka kontainer. Terus cemplungin deh anaknya. 
Cinta bahagia, terlihat dari binar mata dan gelak tawanya. Sederhana bahagia untuk anak-anak. Dan terkadang gk perlu sesuatu yang baru kok. **ngomong sama cermin**