Kegiatan apa yang paling banyak disukai anak-anak?? Hmmm, bermain air. Lari-lari. Bermain pasir. Mungkin kebanyakan anak suka berkegiatan seperti itu. Cinta salahsatunya.
Main air dan berlari sudah sering dilakukan. Kalau tidak jalan-jalan ke pantai atau lapangan merdeka, biasanya sekitar rumah yang kami jadikan lahan bermain. Namun, untuk bermain pasir di rumah kami harus bermain dengan pasir kinetik. Meskipun teksturnya agak sedikit berbeda dengan pasir pantai. Tapi, bisa jadi alternatif jika hanya bermain di rumah.

Sependek yang saya tahu, bermain pasir ada banyak manfaatnya. Seperti, sensori, kreatifitas, sosialisasi dan emosi, serta masih banyak lagi. Cinta juga bisa mengenal warna dan bentuk dengan pasir kinetik.
Kebetulan hari ini Cinta mendapatkan hadiah pasir kinetik. Dengan semangat Cinta mengajak saya bermain. Namun, karena pasir masih di dalam kotak dia meminta saya untuk membukanya.
“Buka sendiri ya kak, tangan mama masih kotor nih,” ujar saya. “Gak bisa maaaaaaa,” kata Cinta mulai kesal.
“Bisa kok. Kakak tarik sisinya pelan-pelan yaa,” ujar saya segera. “Uuuuuuhhhhhhhh,” gumam Cinta mulai gemas karena belum berhasil. Tapi sesaat kemudian kotak terbuka, meski ada bagian yang sedikit sobek 😅😅. Eeeerrrrr, auto ngingetib diri untuk gk mengeluarkan kata apapun.
Cintapun bermain membentuk pasir menjadi bintang dan lumba-lumba. Setelah puas bermain, Cinta mengajak saya ke kamar untuk tidur. “Ngantuk? Yuk, kita simpunin dulu,” ajak saya. “Gak bisaaaaaaa,” kata Cinta saat saya memintanya memasukan pasir ke wadah plastiknya. “Mama boleh bantu? Cinta ambil sedikit-sedikit terus taruh sini yaa. Mama yang pegang plastiknya,” ujar saya.

Voila, Cinta berhasil merapikan pasir kinetik yang baru saja kami mainkan. “Yeay, kakak bisa memasukan pasir ke tempatnya. Jadi bersih. Makasih kakak,” puji saya.
Membereskan mainan memang mudah bagi kita orang dewasa. Tapi buat anak-anak mereka butuh semangat dan apresiasi untuk menyelesaikannya.
