Game Level 1 Hari 5 : Komunikasi Produktif – Beri Apresiasi

Mendudukkan anak di carseat, boleh jadi PR untuk saya (dan mungkin sebagian ibu-ibu lain). Padahal, saya sudah mengenalkan carseat sejak Cinta berusia 1 bulan. Tapi, lingkungan yang menganggap ajaib carseat, memberikan tantangan buat saya.

Belum lagi, sering kali saya “harus” membawa rombongan (baca:keponakan) yang jumlahnya banyak. Bermain dan bercanda, sering mereka lakukan. Alhasil, Cinta jadi ikutan penasaran. Minta turun dari carseat. Fiuuuhh.

Di satu sisi, saya ingin menerapkan kedisiplinan dalam berkendaraan. Tapi di sisi lain, saya mau tidak mau berkompromi dengan keadaan.

Alhamdulillah, belakangan Cinta menunjukkan progress yang baik. Cinta yang mulai menunjukkan ketertarikan menonton youtube, ternyata memberikan dampak postif. Tentu dengan durasi yang sudah ditentukan dan selalu didampingi ya. Saat itu, ada satu lagu yang menceritakan tentang hal-hal menyenangkan apa yang bisa didapat anak saat duduk di carseat. Sejak saat itu, ia mulai bisa duduk anteng lagi. Meski sesekali merengek minta menyusu atau mengantuk. Tapi dengan sedikit bujuk rayu, dia mau bersabar hingga tertidur sendiri di carseat.

Hari ini, saya diminta untuk menjemput keponakan yang sekolah TK. Karena cuaca lumayan panas, dan masuk jam tidur Cinta saya memilih menggunakan mobil. Sebelum pergi, saya berikan arahan singkat.

“Kak, kita jemput kakak Cicah yaa. Cinta duduknya di carseat. Oke,” kata saya.

“Iya, kayak adek-adek (kartun yang dia tonton) kan. Nanti kalau adek udah lagi duduk carseat juga ya,” jawab Cinta. Sayapun mengacungkan jempol pertanda setuju.

Di perjalanan, Cinta mulai terlihat mengantuk. Eh, sampai di TK ternyata dia belum juga terlelap. Begitu tahu sudah sampai, Cintapun meminta turun. Ia ingin bermain dulu. “Gak perlu turun ya. Tuh kakak Cicah sudah mau ke mobil,” kata saya sambil menunjuk si kakak.

“Turuuuuunnn,” teriak Cinta.

Oke. Tarik nafas dulu. “Kakak Cinta, turun sekolah lain kali. Kita antar kakak Cicah pulang dulu,” kata saya perlahan. Begitu si kakak masuk mobil, Cintapun terdiam. Begitu si bude yang masuk mobil dan berkata “eh Cinta kasiannya duduk di carseat,” rasanya pengin lakban nih mulutnya bude 😑 tapi aku takut jadi adik durhaka.

“Cinta duduk di carseat biar aman bude. Cinta juga bisa lihat-lihat sekeliling kalau duduk di carseat,” jawab saya segera.

“Iya. Biar kayak adek-adek bu,” tambah Cinta.

Fiuuuhhh. Untung saja tak ada drama yang terjadi. Akhirnya kami pulang ke rumah dengan tenang dan hati riang.

Sesaat setelah sampai rumah dan menurunkan Cinta dari Carseat, sayapun memberikan apresiasi sebuah pujian dan pelukan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih, karena sudah membantu saya berkonsentrasi dalam berkendaraan.

Tinggalkan komentar