Hari Minggu, biasanya saya dan keluarga menghabiskan pagi hari di Lapangan Merdeka, pantai atau taman tiga generasi. Saya memang lebih menyukai aktivitas bersama keluarga di luar.
Ke mall? Bukan tidak suka. Hanya saja, kalau tidak ada yang kami cari, mall bukan jadi pilihan utama. Kalaupun Cinta ingin bermain, biasanya kami menawarkan pilihan bermain di alam terbuka.

Tapi, karena menjelang tengah hari saya ada agenda di dalam mall, maka bersama rombongan kami menghabiskan banyak waktu di mall. Beruntunglah, suami bisa menemani. Sehingga saya tetap bisa fokus ke acara.
Lewat tengah hari, Cinta dan kakak-kakaknya mulai bosan dan mengajak bermain. Mereka ingin bermain di wahana permainan Cocoland dan skyjumper. Oleh papahnya, mereka diberi pilihan, mau bermain salahsatu atau tidak sama sekali😆🤣. Akhirnya merekapun memilih bermain di cocoland.
Usia bermain, kami pun mampir ke toko sepatu. Tentu saja, ini juga jadi wahana bermain untuk Cinta. Satu-satu sepatu diturunkan dari raknya. “Kakak mau pilih-pilih sepatu,” tanya saya. “Gak, Cinta mau susun-susun,” jawabnya.

Oh, ternyata Cinta merasa sepatu-sepatu tersebut tidak rapi. Baiklah. “Sepatu-sepatu ini, bagus banget kalau disusun di raknya. Kita susun yuk,” ajak saya. Cintapun kembali menyusunnya di rak sepatu. Setelah dari ra sepatu, Cinta ke arah kaos kaki. Kaos kaki, ia coba urutkan dengan warna senada. Beruntung, staff toko semua ramah pada anak-anak. Tidak ada satupun yang menunjukkan wajah keberatan atau menegur tingkah Cinta. Fiuuuuhh.

Tak berhenti sampai di situ, Cinta malah berguling-guling di lantai toko. Rasanya saya ingin berteriak dan berkata “Cintaaaaaaa, kotor, lantainya jorok, bla, bla, bla, bla,” 😂😂😂😂
Untunglah saya bisa menahan diri. Sambil berjongkok, saya tanyakan sedang apa Cinta di lantai. Ternyata dia merasa lelah dan ingin berbaring. “Mau rebahan? Yuk, istirahat di kursi omnya. Kursinya empuk lho,” kata saya. Cintapun langsung bangun dan pindah leyeh-leyeh di kursi.

Alhamdulillah, komunikasi produktif hari ini bisa berjalan lancar. Mungkin juga karena suami juga ikut andil dalam berkomunikasi.