Game Level 1 Hari 14 : Komunikasi Produktif – Berubah Bersama-sama

Tadi malam, sembari menunggu suami pulang kerja saya membuka akun instagram. Bingung apa yang saya cari 😅. Sampailah saya pada instastory seorang teman yang bercerita tentang video youtube Najwa Sihab dan Maudy Ayunda.

Karena penasaran, maka saya berkunjung ke video tersebut. Video tersebut memang menginspirasi. Ya. Saya terkagum-kagum pada ke dua. Apalagi ketika maudy dan najwa mengaku saat kecil menghabiskan banyak waktunya untuk membaca. Mengingatkan saya pada kegiatan saya kecil. Saya suka membaca karena bapak suka membaca. Childreen see, childreen do.

Setelah menonton video Najwa dan Maudy, saya terhenti di video Bunda Elly Risman. Temanya “Dampak Sekolahkan Anak Terlalu Dini” . Saya memang tidak tergoda menyekolahkan Cinta terlalu cepat. Karena dulupun saya sekolah di usia yang sesuai anjuran (saat itu 6 tahun). Tapi, saya melihat anak kakak saya yang sudah masuk sekolah sejak usia 3 tahun. Dampaknya memang terlihat. Di kelas 3 SD ia sudah menunjukkan kebosanan sekolah. Bangun pagipun rewel (menurut si mamak, tapi kalau menginap di rumah, saya dan ibu mulus-mulus saja membangunkannya).

Setelah menonton dua video tersebut, saya serasa di tempar tepat di hati **gimana coba**. Ya pasti saya merasa bahwa saya harus berubah lebih baik lagi. Screen time harus makin berkurang. 💪🏻💪🏻💪🏻. Maka saya bersepakat dengan sang nenek untuk “menjual” tablet kami. Alias digunakan saat Cinta tidur dan tidak ada kakak-kakaknya.

Ketika saya akan ke pasar, saya menanyakan Cinta apakah ia mau ikut atau di rumah saja. Seperti biasanya, ia pasti memilih ikut. Pasar gaes, tempat favorit Cinta. Tapi tiba-tiba, si nenek berkata “Di rumah aja kak, sama nenek kita nonton youtube.” Jeng, jeng. Bukannya tadi sudah bersepakat untuk “menjual” tab. 😅😅

Yah, namanya hidup tidak mungkin mulus kan. Saya percaya sebenarnya nenek sayang pada cucunya dan ingin memberikan yang terbaik. Sayapun menahan diri. Tidak baik berdebat. Pengasuhan yang ingin saya terapkan perlu diresapi sang nenek. Sama seperti saat saya mengenalkan carseat.

Sepulang saya dari pasar, ternyata ibu bercerita kalau Cinta menonton youtube tidak sampai satu menit. Fiuuhh, syukurlah. Ia membantu nenek menyapu dan menyusun bantal di ruang tamu.

Usai makan siang, sayapun langsung memilih buku untuk bacaan saya. Jika biasanya saya mengajak Cinta membaca, kali ini saya ingin ia melihat bahwa mamanya suka membaca.

“Mama ngapain?,” tanya Cinta saat saya mulai membaca buku. “Cinta mau baca juga ah,” lanjutnya. Mengambil posisi di sebelah saya, Cinta membawa tiga buku. “Mah, bacaain dong,” kata Cinta. 😅😅😅

Usai membaca dua buku untuknya, sayapun menceritakan kalau sejak kecil saya dan akung sering membaca buku bersama. “Akung suka baca,” tanya Cinta. “Suka sekali. Akung kemana-mana selalu bawa buku,” tambah saya.

Alhamdulillah, harapan saya hari ini bisa tercapai. Semoga Cinta semakin mencintai membaca. Meski saat ini hanya membaca gambar.

Tinggalkan komentar