Game Level 2, Hari 1: Melatih Kemandirian – Mencoba Makan Sendiri

Anak usia dua tahun dilatih mandiri? Duh, bisa apa sih mereka? Boleh jadi, itu suara-suara ajaib yang mungkin saja terdengar. Atau sebenarnya orangtuanya saja yang pesimis dan tidak mau memberikan kesempatan. Ataaaauuuuuuu, ada suara-suara yang kerap menjatuhkan semangat si ibu. “Berhamburan tuh”, “Suapin aja deh, biar bisa menyelesaikan pekerjaan yang lain” daaaaaaan masih banyak lagi.

Di game level 2 kali ini, kami diajak untuk peka melatih kemandirian anak. Pekan ini, saya memilih melatih kemandirian Cinta dalam hal makan sendiri.

Sebenarnya, sesekali Cinta sering meminta makan sendiri. Tapi biasanya, saya juga ikutan nyuapin dengn sendok lain. Tuh, ketahuan kan siapa yng gak sabaran.

Karena sejak pagi hujan turun cukup deras, pilihan mudah dalam memasak adalah yang ada di kulkas. Dan kebetulan cuaca dingin, maka saya memasak sup dan ayam (bakar antaran tante). 🤤

“Kak, sarapan dulu yuk,” ajak saya. Tapi Cinta mau minum pakai botol kuning ya. Hmmm, baiklah.

Sambil menunggu cinta menikmati minumannya, saya meletakkan sendok di hadapnnya dan bertanya “Kakak tau gak, di piring makan kakak ini ada apa aja,”

“Ada worteeeeeelll, kentang, sama kol,” jawab Cinta. Hapal ya? Iya, soalnya sup sayur favorit Cinta 😹.

“Mama potong-potong ya sayurnya, biar kakak gampang makannya. Nih,” ujar saya seraya memberikan sendok ke tangan Cinta. Ia pun mencoba makan sendiri, meski saya yang menakar isi sendoknya. Di tengah-tengah proses makan, Cinta malah tidak melepaskan sendoknya sama sekali.

“Yeaaay, alhamdulillah, makan pagi hari ini Cinta mau menghabiskan makanannya sendiri,” sorak saya. Pelukan dan kecupan pun saya jadikan hadiah.

Semoga, bisa terus lancar setiap harinya.

Tinggalkan komentar