Salahsatu kebahagian saya adalah Cinta bisa tidur cepat dan bangun lebih pagi. Kejadian langka, yang sedang kami biasakan.
Cinta susah tidur siang jika rumah dalam keadaan ramai. Sedang keponakan-keponakan saya, tidak bisa diprediksi kedatangannya.
Rasanya pengin “mengusir” mereka kalau datang. 😹😹😹😹

Cinta, bangun pagi sambil tersenyum senang. Tampaknya tidur malamnya sangat nyenyak. Setelah saya ajak mandi, segera saya tawari sarapan dan dipilih sereal lagi.
Cinta menghabiskan sarapannya tanpa bantuan saya. Good job.
Bagaimana saat siang hari? Karena kemarin saya menerka-nerka ia hanya mau makan semdiri yang berkuah, maka hari ini saya memasak sayur sop favoritnya.
Karena papahnya sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur, maka kami memindahkan kegiatan makan di kamar. Tanpa berkata apa-apa segera saya letakkan piring dan sendok di hadapan Cinta. Ternyata, ia menunggu saya menyuapinya. “Bagaimana kalau makan sendiri saja? Mama juga mau makan nih,” ujar saya. Dengar raut wajah ingin menangis Cinta langsung berkata “Tapi Cinta maunya disuapin ma, makanannya panas,”
Sebenarnya saya ingin tertawa melihat raut wajahnya. Seperti aktris saja. “Makananya gk panas kol kak. Kan tadi sudah didinginkan dulu,” jawab saya. Tapi Cinta enggan makan sendiri. Fiuh.
Untuk menunjukkan kalau makanannya tidak panas, saya suapi Cinta. Karena tiba-tiba papahnya minta bantuan, sayapun menghentikan suapin di sendok ketiga. Ketika saya kembali kehadapan Cinta, ternyata ia melanjutkan makannya sendiri. Yeay. “Yeay, kakak bisa makan sendiri. Kakak anak mandiri,” ujar saya. Cintapun tertawa dan melanjutkan makannya.

Jadi, berhasil atau setengah berhasil nih 🧐. Baiklah, karena masih ada sedikit bantuan dari saya, saya anggap masih separuh berjalan.
