Melewati tantangan di hari pertama dengan kurva naik dan turun, tidak menyurutkan langkah saya untuk menambah latihan kemandirian untuk Cinta.
Latihan kali ini mudah-mudah gimana gitu. *apa coba*
Saya mengajak Cinta untuk mengembalikan barang atau mainan yang sudah ia gunakan. Contohnya, usai makan saya mengajak Cinta mengembalikan piring makannya ke dapur. Jadi sekali mendayung dua tantangan bisa tetap saya jalankan.
Melatih makan sendiri, masih tetap saya biasakan. Namun, tambahan membantu saya mengembalikan piring makan usai digunakan boleh jadi tidak akan disadari Cinta sebagai latihan. Yups, saya juga menanamkan sebuah kebiasaan baru.
Apalagi saya sering mendengar Cinta ingin menawarkan bantuan pada saya. Ini dasar yang saya gunakan.
“Kak, mama minta tolong dibawakan piringnya ke dapur ya. Mama bawa yang ini, kakak bawa yang itu,” kata saya usai makan.
Mendengar kata tolong, Cinta langsung gesit bergerak. Apalagi saat saya meminta izin untuk mengabadikan dengan kamera handphone, ia memberikan senyum lebar.
Tapi tiba-tiba. “Aduuuuhhh, sakit,” teriak Cinta. “Sakit kenapa kak,” tanya saya. Ternyata piring makan Cinta terjatuh saat ia berjalan ke dapur. “Mana yang sakit,” tanya saya. Usai melihat tangan yang katanya sakit, saya mengajak Cinta membereskan kotoran yang terjatuh.
Latihan kemandirian hari ini, alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Eiitts, tapi di rumah hari ini hanya ada saya, suami, dan neneknya. Bagaimana jika besok ramai dengan kakak-kakak sepupu? Hmmm, kita lihat tantangan di hari berikutnya ya.
Ruang Cerita 