Game Level 2 Hari 9 : Melatih Kemandirian, Dua Tantangan Terpenuhi

Ketika memasukan dua jenis tantangan dalam minggu ini, harapan saya memang dua-duanya bisa dijalankan dengan baik.

Tapi, saya tetap memberikan ke lapangan hari, jika ternyata tidak bisa kami lewati.

Jika kita bertekad kuat dan menjalankan sebaik-baiknya, Allah akan mempermudah jalannya.

Karena suami baru saja memancing dan mendapatkan tangkapan yang lumayan, tentu saja masakan saya hari ini tidak jauh-jau dari ikan. Lauk yang paling disukai Cinta. Kalau ada tanda-tanda malas makan, sodorin saja masakan oalahan ikan, Cinta akan memakannya dengan lahap.

Dan untuk hari ini, setelah mandi pagi saya tidak menanyakan menu sarapan apa yang Cinta inginkan. “Mama, masak ikan pindang lho. Sarapan pakai ikan ya,” ujar saya. “Ikan pancingan papah yaa? Maaauuuu,” jawab Cinta.

Setelah meletakkan piring dimeja makannya, saya langsung ke dapur untuk mengambilkan minum. Ternyata, Cinta sudah melahap sarapannya tanpa menunggu saya. 🎉

Usai makan, saya pun meminta Cinta meletakkan piring di dapur. “Terima kasih kak, sudah bantu mama mengembalikan piringnya ke dapur. Kakak makin mandiri, setelah makan, piringnya dikembalikan ke dapur,” puji saya.

Begitu pula saat makan siang. Cinta kembali membuat saya terkagum-kagum. Bahkan ketika sore hari kami ngemil semangkuk mie ayam (ngemiiiilllllnga berat 🙈), Cinta mau makan sendiri hingga tuntas tanpa rayuan.

Bagaimana dengan malam hari? Usah sholat magrib ia meminta diambilkan makan lagi. Papahnya membantu menyiapkan makan untuk Cinta. Karena terbiasa menyuapi anaknya, papahnya reflek menyuapi. “Papah, Cinta mau makan sendiri aja,” kata Cinta tegas. “Nanti berhamburan,” kata papahnya. Duh, papah ini. “Kata mama gk apa-apa berhambur. Kan bisa dibersihkan,” jawabnya lagi.

Yang disayangkan, hanyalah saya terlalu bahagia sampai-sampai lupa mengabadikannya. 💆🏻‍♀️😅

Tinggalkan komentar