Memasuki hari ke 4 berpuasa, ternyata Cinta kurang enak badan. Semenjk hari pertama puasa, ia memang tidak ada tidur siang. Bermain dari bangun jam 10 pagi (yang masuk kategori kesiangan) dan tidur di pukul 10 malam.
Karena itu, dua malam ini suhu tubuhnya agak hangat-hangat. Dan siang ini, entah mengapa ia mengeluhkan sakit pada gusinya. Makannya jadi agak ngalem-ngalem. Sebentar minta suapin, sebentar makan sendiri.

Ketika waktu berbuka tiba, Cinta ikut menikmati takjil yang tersedia. Jika sejak siang dia mengeluhkan sakit pada gusinya setiap makan, kali ini dia makan dengan lancar. Mungkin sudah lupa. Atau memang sudah tidak sakit.
Saat berbuka sambil ngobrol-ngrobrol, tiba-tiba Cinta mengangkat satu-satu piring kosong yang ada di meja. “Makannya sudah selesai? Cinta pindahin ya,” ujarnya. Satu persatu piring takjil yang kosong dipindahkannya ke dapur.
Wooooowwwww, good job Cinta 😍😍😍. “Terima kasih kakak, sudah bantu simpunin piringnya,” kata saya sambil memberikan tanda untuk tos.
“Makasih juga mama, tadi sudah belikan Cinta es cream dan susu. Cinta suka,” jawabnya.
Masyaa Allah nak, bikin terharu saja. Ekspetasi pada hasil memang harus dibuang jauh-jauh ya. Nikmati segala proses belajar kita. Semoga mama bisa memberikan yang terbaik buat Cinta dan adik nanti. 🤲🏻
