Game Level 6 Hari 6 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Tung Tung Hitung

Alhamdulillah, pagi ini Cinta sudah mulai pulih. Suhu tubuhnya juga sudah normal. Kebetulan, ada tetangga baru seusia Cinta. Alif namanya. Ia sengaja datang dan bermaib bersama Cinta.

Belum lima menit bermain, Cinta tiba-tiba menangis. Ternyata karena si Alif menyalakan mobil robot milik Cinta. Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 6 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Tung Tung Hitung”

Game Level 6 Hari 5 : Temukan Matematika di Sekitarmu

Menyenangkan rasanya, jika kita bisa bermain tapi secara tidak langsung juga belajar. Belajar lewat lingkungan sekitar kita.

Saya, yang sebelumnya beranggapan belajar itu ya di sekolah, ketika menemukan pelajaran lewat hal-hal sederhana sering merasa takjub. Mungkin buat orang lain terlalu receh, he-he.

Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 5 : Temukan Matematika di Sekitarmu”

Kurangi Sampah, Gunakan Kain Perca dan Sapu Tangan

Sejak memiliki bayi baru, saya semakin menyadari kalau menambah sampah rumah tangga. Seperti tissu basah, tissu kering dan kapas bola-bola. Semua digunakan saat Rangga pup.

Ternyata yang saya pikirkan bukan hanya soal sampahnya. Tapi juga rasa jijik pada tissu dan kawan-kawannya saat Rangga pup. Ha-ha. Saya merasa jadi bekerja dua kali. Membersihkan saat pup, kemudian membuang lagi tissu dan atributnya.

Lanjutkan membaca “Kurangi Sampah, Gunakan Kain Perca dan Sapu Tangan”

Game Level 6 Hari 4 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Gotong Royong

Di kampung tempat tinggal saya selalu ada agenda tahunan yang selalu dilakukan. Ada banyak sebenarnya. Salahsatunya adalah membuat bubur asyura.

Entah sejak kapan tradisi ini dilakukan. Yang pasti tujuannya memperat kekeluargaan antar tetangga. Semua warga bergotong royong membuatnya. Bahannya pun dari setiap rumah.

Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 4 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Gotong Royong”

Game Level 6 Hari 3 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Bermain di Kapal

Tinggal di daerah yang dekat dengan teluk Balikpapan, membuat kami mudah menemukan kapal. Ini menjadi salahsatu hiburan kami, ha-ha. Kebetulan, dekat rumah kamipun ada banyak tambak dan hutan bakau.

Sore ini, Cinta dan papahnya kembali jalan-jalan ke tambak untuk melihat kapal yang sedang diperbaiki.

Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 3 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Bermain di Kapal”

Game Level 6 Hari 2 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Kurang dan Tambah

Nenek moyangku, seorang pelaut

Gemar mengarung luas samudera

Menerjang ombak, tiada takut

Menempuh badai, sudah biasa

Angin bertiup, layar berkembang

Ombak berdebur di tepi pantai

Pemuda berani, bangkit sekarang

Keluat kita beramai-ramai

Ada yang baca liriknya sambil nyanyi gak? Ho-ho. Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut sedang disukai Cinta. Meskipun belum hapal benar liriknya, tapi Cinta suka bernyanyi dengan lantang.

Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 2 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Kurang dan Tambah”

Pasang IUD, Gak Sakit Kok !

Tidak ingin menambah anak atau menjaga jarak tapi tidak menggunakan KB, menurut saya adalah hal yang aneh. Semua memang atas izin Allah. BerKB atau tidak, jika Allah menghendaki rahim kita akan dijadikan rumah bagi si janin, maka terjadilah.

Tapi, sebagai manusia saya percaya kalau kita harus berusaha dulu. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga jarak kehamilan. Menjaga jarak kehamilan sangat disarankan. Demi kesehatan ibu, bayi dan janin yang dikandung.

Lanjutkan membaca “Pasang IUD, Gak Sakit Kok !”

Game Level 6 Hari 1 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Menyusun Clodi

Sebagai seorang istri, cara apa yang digunakan untuk berhemat? Saya yakin, setiap istri punya cara yang berbeda. Boleh jadi, bisa saja diadaptasi oleh istri lain. Tapi tidak wajib kan. Setiap keluarga punya cara yang berbeda-beda, dan kita harus menghargainya.

Lanjutkan membaca “Game Level 6 Hari 1 : Temukan Matematika di Sekitarmu, Menyusun Clodi”

Bersalin Itu Menyenangkan

Persalinan, bukan hanya soal kelahiran si bayi. Tapi juga ibu atau bahkan ayah yang menjadi pendampinh dalam persalinan. Pada persalinan pertama, saya boleh jadi sudah mendapatkan kenangan yang indah. Namun, siapa sangka kalau persalinan kedua malah menghapuskan sedikit ketakutan pada persalinan pertama.

Ketakutan? Katanya minim trauma. Mungkin jika dibandingkan dengan persalinan kakak-kakak, saya yang paling minim trauma. Tapi, di persalinan pertama saya terlalu menunggu. Boleh jadi karena baru pertama kali, antusiasmenya terlalu tinggi.

Lanjutkan membaca “Bersalin Itu Menyenangkan”

Carseat Untuk Kakak dan Adik

Menggunakan carseat saat berkendaraan, sudah saya kenalkan pada Cinta sejak usia 1 bulan. Mestinya dalam perjalanannya, akan mudah ya. Sayangnya, teori tidak semudah kenyataanya.

Saya melupakan kemungkinan-kemungkinan gagalnya menggunakan carseat. Yaitu anak-anak kakak saya yang suka ikut jalan dan tidak menggunakan carseat. Keponakan saya yang sering ikut jalan ada dua orang, usia 6 tahun dan 9 tahun. Adiknya lagi usia 4 tahun, meski tidak sering, tapi sesekali ikut bersama ibunya. Jadilah, saya seperti mengajak rombongan sirkus. 🤧

Lanjutkan membaca “Carseat Untuk Kakak dan Adik”