Balikpapan tampaknya sedang musim mangga. Setiap jalan yang saya lalui selalu ada penjual mangga. Salahsatu buah yang sangat disukai Cinta.
Karena sedang musim, mendapatkan mangga yang manis tidaklah susah.
Sepulang dari pasar pagi tadi, saya membawa mangga untuk Cinta (dan tentu saya juga). Kebisaan kami adalah menikmati mangga yang dingin. Jadi harus dimasukkan ke kulkas dulu. Sambil membantu saya memasukkan mangga ke kulkas, Cinta mengambil beberapa buah. Ternyata sebelum menyerahkannya ke saya, Cinta menimbangnya lebih dahulu.
“Mau mangga berapa bu,” kata Cinta memerankan penjual mangga.
“2 kg ya bu,” jawab saya.
“Adanya cuma 1. Gk apa-apa ya,” kata Cinta lagi.
“Iya deh gk apa-apa. Berapa harganya,” tanya saya.
“Dua ribu aja kok,” jawabnya.
Wah, dua ribu! Saya mesti beli banyak nih 😹
Kali ini, buah mangga menjadi perantara permainan peran kami. Salahsatu permainan yang selalu Cinta lakukan. Setiap hari. Hanya temanya saja yang selalu berubah-ubah. ❤️

