Setiap anak pasti punya rasa penasaran. Begitu juga dengan Cinta. Aktivitas saya setiap malam yang selalu ia lihat adalah menggunakan skin care.
Beberapa kali, Cinta sering bertanya apakah ia juga boleh menggunakannya atau tidak.
“Belum waktunya kak. Nanti kalau kakak sudah remaja, sudah boleh paki skin care kayak mama,” jawab saya.
Usai menggunakan skin care, sayapun keluar kamar untuk mengecek pintu-pintu rumah. Begitu kembali ke kamar, saya dikejutkan Cinta yang sedang menumpahkan sun screen ke lantai.
Oo oo oo
Tarik nafas dulu.
“Kakak itu skin care bukan untuk bermain,” kata saya dengan nada rendah. Cinta diam saja. Sayapun segera mengambil sun screen tersebut. “Kakak, sun screen ini dibelinya pakai uang. Jangan sampai mubazir,” kata saya lagi.
“Kayak kata Nusa ya,” jawab Cinta saat mendengar kata mubazir.
“Iya,” jawab saya.
“Maafin Cinta ya mah, sudah buangin punya mamah,” kata Cinta.
“Iya sayang. Mamah maafin. Sekarang bantu mamah beresin ya,” ajak saya.
Fiuuuuuhhh. Kecerdasan finansial sedang dibangun perlahan-lahan. Supaya nantinya Cinta (dan kami di rumah) bisa lebih menghargai barang-barang yang kami miliki.