Hari ke 3 di Sangatta. Rencananya Cinta dan kakak-kakaknya ingin berenang di kolam renang. Bahkan, semua sudah disiapkan dari Balikpapan. Baju serta pelampung unicorn hasil tukar tiket tempat bermain, tak kami lupakan.
“Tapi, di sini kalau akhir pekan, kolam renangnya ramai sekali,” kata paman sesampainya di rumah.
Karena diberitahu ramai, para orangtua jadi bingung akan berenang kemana. Akhirnya paman saya yang ketiga inisiatif membersihkan bekas kolam ikan yang sekarang jadi kolam kura-kura.
Dulu ya sih, kolam itu memang kolam berenang kecil. Karena anak paman sudah beranjak besar, kolam tersebut dialihkan jadi kolam untuk kura-kura.
Begitu kolam sudah bersih dan diisi, Cinta dan kakak-kakak pun kami panggil ke belakang. “Kita berenang di sini aja ya,” kata paman saya.
“Horeeeee,” sorak mereka kegirangan.
Saat asyik bermain, tiba-tiba Cinta keluar kolam. “Lho, kok ada jejak kaki Cinta,” kata Cinta. Ia pun membut jejak-jejak di lantai.
“Mama, lihat jejak kaki Cinta jadi bunga,” serunya. Lewat jejak-jejak kaki, Cinta berkreasi. Suhu di Sangatta yang cukup panas, cukup cepat menghilangkan jejak-jejak kaki tersebut. Cintapun mengulang-ngulang terus.
Cintapun menemukan hal sederhana yang bisa mengasah kreativitasnya.
Ruang Cerita 