Penyimpan Seksual, Pencegahan dan Solusinya

Dikutip dari Ref: Fathonah, 2016. Parafilia, Nature or Nurture? Tinjauan Teologis dan Psikologis. Jurnal pemikiran islam dan filsafat

Parafilia: Nature atau Nurture?

Antara alasan LGBTI menuntut legalisasi karena ingin diakui eksistensinya. Mereka
merasa hak-haknya terpasung dan menganggap bahwa perilakunya itu bukan karena
kehendaknya. Banyak yang meyakini bahwa perilaku parafilia sebagai given dan alamiah
(a natural force) atau bawaan lahir (congenital). Pandangan ini, sebagaimana pembelaan
medis, bahwa yang menyebabkan perilaku seksual menyimpang karena individu tersebut
memiliki gen yang berbeda dengan lainnya, sehingga mempengaruhi orientasi
seksualnya. Maka penyimpangan seksual tersebut dipandang bukan salah mereka atau
orang tua yang tidak mendidiknya dengan benar.

Di sisi lain, ada pendapat yang menganggap bahwa parafilia adalah nurture, lifestyle,
atau penyakit yang bisa menular kapan saja. Pendapat ini merujuk pada pemikiran
Foulcault yang menganggap bahwa setiap orang dilahirkan sebagai biseksual.

Akan
menjadi apa ia nanti sangat bergantung pada pendidikan seksual di lingkungannya.
Kelompok ini meyakini bahwa lingkungan sosial mempunyai peran penting bagi
pembentukan orientasi seksual seseorang. Seseorang bisa mengalami perubahan
orientasi seksualnya kapan saja. Beberapa latar belakang yang mendasarinya antara lain;
pernah jadi korban norma sosial yang memang sudah permisif terhadap LGBTI,
pengaruh obat-obatan, narkoba, minuman keras, trauma, patah hati, stress lalu mencari
pelampiasan seksualnya yang menurutnya nyaman.

Kutipan dari beberapa penelitian menggambarkan bahwa

Neil N. Whitehead, seorang ahli biokimia yang pernah meneliti tentang gen gay
selama 40 tahun, membuktikan bahwa penyimpangan seksual yang terjadi pada para gay
bukan karena pengaruh genetik. Bukti terkuat adalah penelitian twin studies, sebuah
studi yang dilakukan terhadap orang-orang homoseksual yang memiliki saudara kembar.
Penemuannya adalah tidak ada orang kembar terlahir dengan gen sama, yang membuat
keduanya berorientasi homoseksual. Dari studi terhadap kembar identik menunjukan,
bahwa dari sembilan (9) kembar, hanya satu sebagai homoseksual. Menurut Whitehead,
hasil studinya ini tidak hanya menafikan aspek genetik, tapi juga aspek biologis lainnya.

Selanjutnya, hasil kajian Whitehead terhadap produk temuan Kinsey, menyimpulkan
bahwa faktor nurture lebih dominan bila dibandingkan dengan factor nature.

Istilah parafilia (paraphilia) berasal dari bahasa Yunani, ‘para’ (pada sisi lain) dan
‘philos’ (mencintai).

Parafilia dapat diartikan sebagai aktivitas seksual yang tidak pada
umumnya atau menyimpang. “Penyimpangan seksual” merujuk pada perilaku seksual
yang dianggap menyalahi aturan yang sudah ditetapkan (agama, hukum dan kebiasaan).
Dahulu, norma masyarakat memandang hina dan mengutuk perilaku ini. Tetapi kini telah
ditentang oleh kelompok tertentu yang merasa dirugikan. Ada kelompok yang menyeru
masyarakat untuk memberi dukungan pada legalisasi perkawinan sejenis. Bahkan
mengampanyekan bahwa prilaku seksual mereka sebagai hal yang normal.
Di sisi lain, belakangan ini marak kasus “pelecehan dan kejahatan seksual”. Sebagai
korbannya adalah banyak dari anak-anak pra-pubertas dan ini sangat meresahkan.
Seolah tiada lagi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk bermain. Kondisi
ini menjadikan masyarakat merasa perlu untuk mencari informasi seputar parafilia, baik
sebagai kajian ataupun antisipasi.
Bicara Parafilia berarti bicara tentang seks dan seksualitas yang aneh. Kata seks
(sex) berarti jenis kelamin. Terma ini digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-
laki dan perempuan dari segi anatomi biologi.2 Dalam bahasa agama, seks adalah
anugerah Tuhan, karena itu harus dikelola dengan baik, disalurkan dengan cara yang
sehat dan mengikut aturan agama. Dogma Islam menyatakan bahwa apapun bentuk
kegiatan seksual yang tidak mengikuti aturan syariah adalah haram.

Sumber : nevid dkk, 2003. Psikologi abnormal

Sumber: Materi presentasi kelompok 8 Kelas Bunda Sayang batch 5

Penangan parafilia
Untuk penanganan sendiri ada bebrapa yang bisa dilakukan
Diantaranya :

  1. Dengan obat obatan
  2. Psikoterapi
    Dapat dilakukan dengan pendekatan keagamaan dan keyakinan yang dianut masing masing penderita
  3. Hypnotherapi
  4. Genital Mutilation (Sunnat) tapi ini jarang dilakukan
  5. Menikah.

Untuk anak anak dengan kebiasaan masturbasi biasanya jarang dibawa untuk diperiksakan kecuali jika kebiasaan ini sudah berlebihan.
Masturbasi memerlukan pengobatan apabila ada gejala geiala abnormal yang muncul misalnya kecemasan,kegelisahan,menarik diri atau adanya gangguan jiwa

Sumber: Materi presentasi kelompok 8 Kelas Bunda Sayang batch 5

Jenis – jenis Penyimpangan Seksual :

  1. Eksibisionisme
    Eksibisionisme adalah ketika pelaku cenderung ingin membuat orang asing terkejut dengan perilakunya.

Pelaku merasakan kenikmatan seksual bila korbannya terkejut saat ia memperlihatkan alat kelamin atau bahkan masturbasi di tempat umum.

  1. Voyeurisme
    Pada kelainan ini, pelaku mendapat kepuasan seksual dengan mengintip orang lain yang sedang mandi, ganti pakaian, tanpa busana, atau beraktivitas seksual.
  2. Froteurisme
    Pelaku froteurisme mendapat kepuasan seksual dengan menggesekkan kelamin pada tubuh orang yang mereka kenal.

Biasanya, pelaku terdorong untuk melakukannya di tempat umum yang penuh sesak seperti bus atau kereta.

  1. Pedofilia
    Inilah kelainan yang mungkin tak asing di telinga, pedofilia merupakan fantasi, ketertarikan, bahkan melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah usia 13 tahun.

Penyimpangan seksual ini antara lain memaksa anak menonton si pelaku yang sedang masturbasi, memegang kelamin anak, sampai melakukan hubungan seksual dengan si anak.

  1. Sadomasokis
    Seorang penderita sadomasokis adalah seseorang yang mendapat kepuasan seksual dari rasa sakit. Rasa sakit akibat kekerasan verbal atau non-verbal yang sengaja disebabkan oleh diri sendiri atau disebabkan oleh pasangan.
  2. Sadisme
    Cukup mengerikan, seorang sadism mendapat kepuasan seksual ketika menyiksa pasangannya. Penderitaan fisik atau psikologis pasangan akan membawa kesenangan bagi si pelaku.
  3. Transvestisme
    Penyimpangan seksual transvestisme merupakan seorang pria heteroseksual yang akan mendapat kepuasan seksual dengan berdandan sebagai wanita.

Mereka akan mengenakan pakaian wanita atau berdandan dengan make up hingga menata rambut.

  1. Nekrofilia
    Kelainan yang satu ini memang agak jarang sekaligus menyeramkan, karena pelaku mendapat kepuasan seksual ketika melakukan aktivitas seksual pada mayat.
  2. Zoofilia
    Kasus seorang zoofilia mungkin beberapa kali pernah kita temukan. Pelaku mendapat kepuasan ketika melakukan aktivitas seksual dengan binatang. Tak hanya fisik, pelaku juga menjalin hubungan emosi dengan binatang tersebut.
  3. Beastiality
    Terakhir adalah beastiality, yakni mendapat kepuasan ketika melakukan aktivitas seksual dengan binatang tanpa melibatkan hubungan emosi.

Mencegah Si Kecil dari Parafilia

Sebagai orang tua, Kita tentu tak ingin Si Kecil mengalami penyimpangan seksual. Guna mencegahnya maka perhatikanlah beberapa cara berikut:

  1. Pengertian Orang Tua
    Pencegahan masturbasi yang tak normal, dapat dilakukan secara optimal oleh orang tua. Sikap dan reaksi yang tepat dari orang tua terhadap anaknya yang melakukan masturbasi sangat penting.

Di samping itu, orang tua perlu memperhatikan kesehatan umum dari anak-anaknya juga kebersihan di sekitar daerah genitalia mereka.

Orang tua perlu mengawasi secara bijaksana hal-hal yang bersifat pornografis dan pornoaksi yang terpapar pada anak.

  1. Edukasi Seks
    Membekali Si Kecil dengan pendidikan seks sangat berguna dalam mencegah remaja pada kebiasaan seks menyimpang di kemudian hari.

Edukasi seks bertujuan sebagai suatu proses yang seharusnya terus-menerus dilakukan sejak dini. Langkah awal edukasi seks dimulai dengan pelajaran di sekolah, dilanjutkan dengan diskusi bebas bersama pakarnya atau orang tua.

  1. Lindungi Si Kecil
    Faktor seseorang dapat menjadi seorang parafilia adalah trauma masa kecil, untuk itu penting sekali bagi kita sebagai ibu untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya pelecehan seksual maupun informasi tak sesuai umur yang dapat diserap Si Kecil dan menjadikan mereka seorang parafilia.

Jika kita mulai menyadari ada sesuatu yang janggal pada diri anak, perlahan komunikasikan dengannya untuk memastikan keadaannya.

Sumber: Materi presentasi kelompok 8 Kelas Bunda Sayang Batch 5

Al-Qur’ān menerangkan kepada manusia agar bersikap hati-hati dalam menikmati keindahan dunia agar tidak melampaui batas. Namun, di zaman sekarang ini berita tentang peristiwa penyimpangan seksual sering menghiasi berbagai media di Indonesia khususnya gerakan dari komunitas LGBT (Lesby, Gay, Biseksual dan Transgender) yang menginginkan legalitas dari pemerintah Indonesia

Lalu bagaimana cara mengatasinya dalam tuntunan islam?

  1. kita bekali diri dan keluarga kita (anak) untuk dekat dengan Allah, banyak belajar tentang Ilmu agama.
  2. Tidak melampaui batas dalam berteman, anak tidak di izinkan pacaran namun tidak juga terlalu mengekang.. karena pengalaman teman2 saya yang di kekang malah akhirnya tidak jujur dengan orang tua, takutnya malah tidak terkontrol dan sembunyi2 (dalam pacaran)
    di beri pandangan agar paham dalam agama kita tidak ada yang namanya pacaran.
  3. setelah anak usia 10 tahun dia di beri kamar sendiri, tidak bersama orang tua, bahkan adik / kakak (yang berlawanan jenis dengannya)
  4. tidak meniru / berpenampilan seperti lawan jenis.
  5. Menimbulkan kepercayaan bahwa laki2 adalah pemimpin perempuan, disini peran ayah di perlukan untuk menonjolkan sosok kepemimpinan dalam keluarga, agar anak laki2nya kelak mamu menjadi pemimpin dan anak perempuannya memiliki pandangan tentang kepemimpinan (dalam keluarganya)
  6. membedakan antara hak laki2 dan perempuan.

Tinggalkan komentar