Belajar dengan Hati

“Pilih jurusan yang sesuai dengan kemauanmu, jadi gk ada beban saat belajar. Dan kamu lebih bertanggung jawab sama pilihan belajarmu.”

Kalimat itu, sering saya dengar menjelang lulus SMA. Namun apa daya, jurusan yang saya mau belum ada di Balikpapan. Sayapun mencoba berlapang dada, mengambil jurusan yang sedikit saya suka. Yang penting kuliah deh. Batin saya kala itu.

Ibu menyarankan saya mengambil jurusan ekonomi. Tapi saya menolak, karena saat kelas 1 SMA nilai ekonomi saya pas-pasan. Mungkin, guru ekonomi dulu memberikan nilai lantaran kasian pada saya. Ha-ha.

——

“Bocoran nih, nanti ambil yang berhubungan dengan anak-anak saja,” saran mbak Midah.

Ya, saat ini hidup saya sedang bersemangat saat berhubungan dengan anak-anak. Saya merasa tidak mengabaikan mereka saat belajar.

Tapi, karena merasa “haus” belajar, sayapun mengikuti sebuah kuliah online. Kali ini berhubungan dengan keuangan keluarga. Sebenarnya materinya bagus, hanya saja saya yang merasa “jatuh” duluan. Jadi tidak bersemangat dan menunda-nunda belajar dan mengerjakan tugasnya. Sayang sekali ya 😣

Dan dari kemalasan itulah, maka saya masuk kategori tidak lulus pada belajar kali ini. 🥺

Sebenarnya saya sudah memprediksinya. Begitu tau hasilnya, nyesek juga sih 🤣🤣🤣🤣. Tapi, sayapun menyadari kembali bahwa belajar itu harus dengan hati. Kalau sesuai yang diminati, hasil tidak memuaskan.

Tinggalkan komentar