Pernah merasa aktifitas begitu-begitu aja. Atau ngerasa waktu 24 jam kurang. Hmmm, saya pernah merasa seperti itu. Apalagi, setelah mendadak berhenti bekerja.Rasanya seperti hilang arah dan tujuan. Bagaimana tidak, saat bekerja dulu saya termasuk yang rajin menuliskan apa-apa saja aktifitas saya. Dulu sih gk paham bullet & journal. Pokoknya main catat aja deh. Gak paham tuh mana yang penting-mendesak, yang penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, atau tidak penting-tidak mendesak.
Setelah menikah, saya mulai kembali menuliskan jurnal harian. Meski saat itu saya agak insecure karena isinya hanya kegiatan domestik. Sayangnya, kegiatan tersebut tidak berlangsung lama. Saya mood-moodan mengerjakannya.
Lanjutkan membaca “Memulai Bullet & Journal”