Pekan ke Enam di Tahap Kupu-Kupu : Berjumpa Lewat Dunia Maya

Alhamdulillah, kondisi mentor saya pekan ini sudah mulai membaik. Saya dan mentee lainnya, mbak Renny, sepakat untuk temu kangen lewat video. Kami pun saling bertukar kabar dan bercerita mengenai progres dan keinginan kita di pekan ini. Unek-unek yang mengendap selama ini pun bisa disampaikan.

Saat wajah-wajah muncul di layar handphone, bahagia sekalirasanya. Sudah terlalu lama kami tidak bertemu. Kami tidak hanya membahas mengenaimentorship, tapi juga banyak cerita selama kami jarang berkomunikasi.

Di pekan ini, kami semua fokus pada kemajuan. Jika biasanya to do list yang saya kerjakan, akan di evaluasi saat malam hari, kali ini saya fokus pada satu kesuksesan yang saya capai. Jurnal syukur yang saya tulispun jadi lebih mendalam. Apalagi saat diminta menentukan esok ingin sukses apa. Duh, rasanya pengin saya tulis banyak. Tapi, lagi-lagi saya harus fokus pada satu saja. Meski begitu saya tetap berusaha menuntaskan kesuksesan yang lain.

Setiap harinya, saya juga terkejut atas pencapain saya. Seperti di hari ke enam. Saya dan anak-anak terkejut karena berhasil membuat bolu jadul. Padahal kami sempat melakukan kesalahan pada step-stepnya.

“Kalau ternyata gagal, kita oper ke sebelah aja bu. Abi kan suka kue bantat,” kata saya ke pada nenek.

Begitu hasilnya bagus dan mengembang kami tetal mengoper ke sebelah rumah sih, ha-ha.

Selain fokus pada kemajuan, pekan ini kami juga diajak menggambarkan suasana hati. Jujur saj, agak sulit menggambarkan suasana hati setiap hari.

Supaya tidak lupa, saya segera menuliskan perasaan saya di jurnal atau di catatan handphone.

Setelah ngobrol dengan mentorpun, akhirnya saya menyadari kalau ternyata resep-resep yang saya pilih saat bermain di dapur bersama anak-anak, adalah resep-resep yang modern.

Mbak mel juga mengingatkan untuk tidak saklet dalam membuatnya. Menikmati prosesnya, bisa memicu kreativitas saya dan anak-anak.

Saya merasa, saat ini pun jauh lebih bahagia menjalani peran saya.

Tinggalkan komentar