Hujan

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Ya Allah, turunkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).

Saat tetesan air dari langit turun perlahan ke bumi, ada banyak hal yang mendadak membawa kita pada banyak kenangan manis. Anak-anak tentu menyukai hujan. Mereka bebas berekspresi dan berlari ke sana kemari. Buat yang sedang galau, hujan kabarnya bisa menyembunyikan air matanya. He-he.

Tapi tak semua orang suka basah-basahan dengan hujan. Apalagi orang dewasa. Jika ada agenda penting yang mengharuskan pakaiannya tetap kering, mau tidak mau memilih menepi.

Aku sendiri sangat suka hujan, karena cuacanya jadi sejuk. Suara tetesannya memberikan efek rileksasi yang berbeda. Sayangnya aku tak punya banyak kenangan manis bersama hujan saat kecil.

“Jangan main hujan! Nanti sakit!” adalah kalimat andalan ibuku (dan mungkin ibu-ibu lain pada zamannya, ha-ha). Padahal ternyata main hujan dan main air adalah salah satu stimulasi yang baik untuk anak-anak.

Dari yang aku ingat, saat ngobrol-ngobrol dengan seorang psikolog dulu, main hujan memberikan anak-anak kesempatan untuk berimajinasi. Mereka bisa bermain peran, mengenal alam dan merangsang kekebalan tubuh.

Tapi bagaimana kalau orangtua takut anaknya sakit. Tenang saja, ada banyak perlindungan yang bisa kita lakukan kok. Seperti :

  • Memastikan kondisi anak sehat. Kalau lagi gk enak badan, main hujan pasti makin gak enak kan. Main hujannya memang semangat, tapi pasti tidak sesemangat biasanya.
  • Menggunakan jas hujan dan sepatu. Sayangnya ini tidak bisa diberlakukan untuk Cinta dan Rangga. Kenapa? Karena kami tinggal di perkampungan, semua anak tetangga sudah terbiasa main hujan hanya dengan baju di badan. Itupun masih ada juga membuka bajunya.
  • Segera mandi setelah main hujan. Ini malah saat aku kecil, ibu tidak pernah menyuruhku untuk segera mandi setelah kehujanan. Sampai suatu hari ditegur orangtuanya teman. Pantas saja, dulu itu gk enak kalau habis main hujan.
  • Bukan Air Hujan Pertama. Jujur saja ini agak berat ya. Karena biasanya anak-anak tidak sabar untuk segera main hujan. Apalagi kalau ternyata setelah menunggu, hujannya malah berhenti.

Tinggalkan komentar