Donat di Akhir Pekan

Sabtu Sore

“Belanja apa aja tuh, sampai sebesar itu paketannya,” tanya suami saat menerima paket. Sesuatu yang jarang sekali dilakukan suamiku, bertanya apa yang istrinya beli. “Bahan untuk bikin donat,” jawabku.

“Bukannya udah bisa bikin donat?” tanya suami lagi. “Iya, tapi kali ini bikinnya bareng-bareng di grup Latbar. Apa bedanya sama yang biasanya, ade juga gak tau. Kan selama ini bikin berdasarkan resep dari google,” terangku.

Minggu Pagi

Seperti pagi biasanya, meski hari minggu aku memutuskan untuk tetap melakukan aktivitasku seperti biasa. Apalagi hari ini Jadwalnya latihan bareng. Mau tidak mau aktivitas malah harus lebih selesai lebih cepat. Tak ada leyeh-leyeh.

“Buat donatnya jam berapa mah,” tanya Cinta.

“Jam 10.30, kenapa?” aku balik bertanya.

“Ini masih jam berapa?” tanya Cinta lagi. Aku melirik jam dinding di ruang tengah. “Jam 9 kak,”

“Kita buat apa dulu gitu. Sambil nunggu mamah bikin donat. Cinta bosan,” kata Cinta.

“Errrr, kita buat pisang aroma aja dulu deh,” ajakku. Aku memutuskan membuat pisang aroma karena bahannya sudah lengkap. Selain itu, aku juga bosan kalau Cinta nanti minta dibuatkan pancake.

Kamipun menyiapkan bahan-bahan. Ini pertama kalinya aku dan Cinta membuat pisang aroma. Pilihan rasanya coklat dan strawberry. Selesai membuat pisang aroma, aku langsung menggoreng dan menyiapkan bahan membuat donat. Latbar dilakukan secara online. Dengan segala kelebihan dan kekurangan kegiatan secara virtual, aku dan teman-teman tetap semangat belajar bersama.

Pukul 1 siang, donat siap disajikan. Tapi aku tak ikut lanjut membuat toppingnya. Aku memilih menyajikan donat dengan topping instan. Karena anak-anak sudah tak sabar menikmatnya.

“Ini rasanya lebih enak dari regency de. Gak usah beli lagi dong,” kata nenek. Akupun sependapat dengan nenek. Selain itu, proses pembuatan kali ini juga lebih singkat dari biasanya. Selain karena cuaca yang panas, sehingga mendukung donat cepat mengembang, mentorpun memberikan tips-tips sehingga proses membuat donat tidak memakan waktu. Rasanyapun boleh disandingkan dengan donat kesukaannku yang dijual di mall.

Tentu saja yang paling bahagia Cinta. Kali ini tak perlu harus pagi-pagi sekali untuk membuat donat. Karena biasanya, pagi kami membuat donat, sore hari baru bisa menikmatinya.

Tinggalkan komentar