Sudah vaksin kah Anda? Mudah mendapatkannya? Atau cukup kesulitan? Saat vaksin dosis pertama, aku dan ibu cukup kesulitan mendapatkannya. Perlu “perang” saat mendaftarkan diri. Padahal sudah sering berlatih “perang” saat belanja. Qadarullah, masih masuk dalam daftar antrian yang cukup jauh.
Alhamdulillah, tak terlalu lama aku dan ibu mendapatkan vaksin dosis pertama. Bagaimana efeknya? Setelah vaksin, aku sangat mengantuk. Dalam perjalanan pulang, aku tertidur di kursi penumpang. Memang sih, waktu vaksin bertepatan dengan jadwal aku tidur siang ✌🏻. Sedangkan ibu, langsung merasa lapar. Setelah sholat isya baru ibu merasa ngantuk dan tidur pulas sampai waktu subuh.
Saat dosis kedua, tak ada lagi “perang”. Karena jadwal vaksin sudah ditentukan setelah vaksin dosis pertama. Di vaksin, ibu merasa ngantuk dan lapar. Sedang aku, biasa saja.
6 bulan kemudian, jatah vaksin boster pun keluar di aplikasi peduli lindungi. Alhamdulillah kali ini jauh lebih mudah. Karena vaksin dilakukankan di puskesmas dekat rumah. Kami hanya perlu daftar (yang kalau gk datang, bisa aja tuh mau vaksin) dan datang.
Antrian tidak banyak. Mungkin karena sekarang lokasi vaksin di bagi-bagi ke banyak wilayah, tak ada lagi antrian, penumpukan atau rebutan. Bahkan saat datang, aku langsung disambut petugas. Mengisi form, cek kesehatan dan langsung vaksin. Cepat sekali. Tak sampai 20 menit di puskesmas, sertifikat vaksin sudah ditangan.
Apakah ada KIPI?
Alhamdulillah hari pertama aku, suami dan ibu tanpa keluhan seperti yang biasa kami dengar. Ibu setelah vaksin langsung ngantuk. Benar-benar ngantuk. Masuk mobil langsung tidur sampai pulang. Kami belanja bibit lele dulu kurang lebih 2 jam diperjalanan. Dan ibu benar-benar tertidur selama itu. Sore harinya baru merasa lengannya keram bekas vaksin.
Aku dan suami sedikit mengantuk, tapi masih bisa ditahan. Tangan keram setelah habis vaksin. Mungkin karena masing-masing habis menggendong anak-anak saat menuju mobil. Aku sempat terlelap. Tidak terlalu lama.
Keesokan harinya alias hari ke dua setelah vaksin, rasa kantuk sudah tidak ada. Tapi badan rasanya remuk. Semua tulang dan sendi cenut-cenut. Kalau dibawa beraktivitas, rasa tidak nyamannya tak terasa. Sedang saat diam atau akan tidur, terasa sekali kalau imun tubuh sedang berjuang. Pokoknya berasa sekali tidak enak badan. Ini yang aku, ibu dan suami rasakan. Tambahannya suami sangat mengantuk. Alhamdulillah, di hari ketiga kami sudah sehat seperti biasanya.
Lega rasanya karena sudah berupaya untuk lebih sehat. Apapun yang terjadi nantinya, kami parahkan pada Allah.