Pengalaman Memperpanjang Paspor di Kantor Imigrasi Balikpapan

Sudahkah mengecek masa berlaku surat-surat penting? Seperti SIM, Paspor atau STNK kendaraan. Sedangkan untuk KTP sependek yang aku tau, semua sudah berganti menjadi seumur hidup. Lumayan ya. Bisa mengurangi beban pikiran, ha-ha.

Kali ini, aku ingin membagikan pengalaman dalam memperpanjang paspor miliki suami. Kok bukan punyaku? Ya karena belum punya. Apa sih! Meskipun paspor yang diurus milik suami, aku berani menceritakannya karena terlibat secara langsung dalam proses pengurusannya.

Masa berlaku paspor suami, sebenarnya masih 3 minggu lagi. Namun, kami memutuskan segera memperpanjangnya, karena khawatir saat ditunda-tunda malah terlupakan. Sebelum langsung ke kantor Imigrasi, suami menghubungi rekan kerjanya dulu yang sekarang bekerja di kantor Imigrasi. Oleh rekannya, suami diberitahu bahwa sekarang proses pembuatan atau perpanjang paspos melalui aplikasi. M-Paspor namanya, sebelumnya Aplikasi Pengambilan Antrian Paspor Online (APAPO).

Setelah download dan membuat akun di aplikasi tersebut, barulah kita bisa melanjutkan ke step berikutnya. Kemudian ajukan permohonan paspor dan mengunduh berkas-berkas yang dibutuhkan. Seperti KTP dan paspor lama. Untuk permohonan paspor baru, tentu saja berkas yang dibutuhkan lebih banyak. Kemudian ada kuesioner data diri yang perlu diisi. Satu akun, bisa mengisi beberapa permohonan sekaligus lho.

Selanjutnya kita diminta memilih lokasi dan waktu pengurusan paspor. Setelah itu, barulah kita berlanjut ditahap pembayaran. Ada beberapa bank yang bisa dipilih. Yang aku ingat, ada BCA, Mandiri dan BNI. Tapi saat aku mencoba memilih pembayaran melalui M-Banking BCA, pilihan tersebut malah tidak ada. Hanya ada pembayaran untuk pajak saja. Namun, untuk pembayaran melalui M-Banking Mandiri, tidak kendala sama sekali. Pembayaran diberikan batas waktu 1 jam saja.

Oh iya, pemohon bisa mengajukan perubahan jadwal. Tapi hanya 1 kali saja. Jika tak hadir, maka harus melakukan pendaftaran ulang. Dan uang yang sebelumnya sudah dibayar, tidak bisa dikembalikan lagi. Alhasil harus membayar ulang. Jadi pastikan waktunya tidak akan digeser-geser lagi. Dalam satu hari, kantor Imigrasi hanya melayani 30 orang pemohon. Sehingga tak ada penumpukan pendaftar di kantor Imigrasi. 

Di hari yang ditentukan, pemohon akan diwawancarai. Pertanyaannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang di aplikasi. Jadi petugas hanya melakukan pengecekan ulang. Setelah wawancara, pemohon diberi kertas, yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan paspor. Paspor bisa diambil 3hari kerja setelah wawancara.

Di Kantor Imigrasi Balikpapan, juga tersedia layanan drive thru lho. Suami tentu tidak mau melewatkan kesempatan mencobanya. Padahal malas turun mobil. Sayangnya, layanan drive thru masih harus ditingkatkan lagi. Atau karena terbiasa layanan drive thru fast food ya, jadi kok …….. ha-ha.

Suami mengarahkan kendaraannya ke layanan drive thru, sampai di lokasi yang disediakan ternyata tak ada pertugas yang berjaga. Malahan, suami harus berteriak-teriak memanggil petugas. Yang semuanya sedang bekerja membelakangi jendela drive thru. Agak lama memanggil, ada petugas yang menghampiri. Sambil menjelaskan keperluannya, suami memberikan kertas pengambilan paspos. Petugas menerima dan meminta waktu untuk mengambil berkasnya. Petugas pertama pergi. Lima menit kemudian, ada petugas lain yang menghampiri dan menanyakan keperluan suami. Suami kembali menjelaskan. Petugas kedua meminta kertas pengambilan paspor. “Sudah diambil tadi sama petugas sebelumnya,” jawab suami. Petugaspun meminta waktu untuk pengambilan berkasnya dan pergi dari hadapan suami. Lima menit kemudian, ada lagi petugas yang menghampiri. Penampilan yang kali ini berbeda dengan dua petugas sebelumnya. Memakai selempangan. Yang dianggap suami duta imigrasi -_-. Pertanyaanya serupa dengan petugas sebelumnya. Suamipun menjawab dengan kalimat serupa. Dan duta kali ini juga meminta waktu untuk menunggu. Lima menit kemudian, duta imigrasi kembali datang dan memohon maaf atas keterlambatan berkas. Karena ternyata berkasnya masih di lantai atas dan belum selesai. Suami diminta untuk menunggu berkasnya diantar ke tempat pengambilan drive thru.

Alhamdulillah, setelah hampir 30 menit di layanan drive thru, paspor milik suami bisa dibawa pulang hari itu juga. Secara keseluruhan, sebenarnya sangat mudah. Waktu yang dibutuhkan untuk ini itunya tidak ribet. Mungkin kalau paspor suami sudah siap ambil dilayanan drive thru, aku yakin makin cepatlagi prosesnya. Dan aku yakin pengalaman menunggu itu, hampir jarang terjadi. Karena saat pengambilan, hanya suamilah pemohon yang ada di layanan drive thru. Bisa jadi sebelum dan sesudahnya tak ada yang menunggu.

Tinggalkan komentar