Anak-anak, biasanya sangat menyukai makanan olahan ayam. Meski hanya di goreng, tapi daging ayam bisa jadi menu aman dan nyaman. Apalagi ayam memang gampang ditemukan. Entah kenapa, anak-anak yang kukenal selalu menyukai ayam tepung krispi. Termasuk Cinta dan Rangga. Boleh dibilang, kami lebih menyukai ayam KFC dibanding merk lain. Meski ayam tepung krispi pinggiran juga tak kami tolak.
Salah satu fast food yang baru kami coba adalah Richeese. Padahal fast food ini sudah cukup lama berdiri ya. Tapi entah mengapai hati belum juga tergerak. Ada sih rasa ingin, tapi selalu kalah saat suami bilang “Kakak sih gak suka, saus ayam tepung pakai saus keju. Kalau pengin makan di situ gak apa-apa. Tapi kakak gak makan”. Kalau sudah begitu, perasaan tidak ingin menikmati muncul. Padahal aku tidak terganggu dengan saus kejunya. Karena pernah mencoba menu yang mirip di gerai lain, aku masih bisa menikmati. Boleh jadi karena suami tidak mau makan, jadi alam bawah sadarku ikutan menolak.
Nah, sebulan lalu saat jalan-jalan dengan Cinta, Rangga, Nenek dan Hafiz keinginan makan Richeese sangat kuat. Akupun mengajak mereka. Ternyata tak seperti yang suami ceritakan. Saus kejunya ditempatkan terpisah. Jadi yang tidak suka keju, tidak perlu memakannya. Ditambah lagi ada menu ayam krispi dengan saus pedas alias Chicken Fire Cheese. Duh, aku yang suka pedas sangat menyukainya.
Karena cocok dengan lidahku, akupun mempromosikannya ke keluarga. Tentu aja mereka ikutan tertarik. Dan setelah makan aku selalu bertanya, pilih mana KFC atau Richeese. Mereka semua kompak menjawab. “Richeese” . Ha-ha.
Chicken Fire Cheese bisa dinikmati dengan beberapa pilihan level. Mulai dari level 0 sampai 5. Aku hanya mampu sampai level 3. Tapi setiap makan, aku lebih memilih sampai level 2. Biar bisa makan dengan nikmat. Suami masih bisa menikmati di level 4
Err, kayaknya KFC juga punya menu saus keju deh. Tapi aku belum pernah merasakannya. Entah apakah masih ada atau tidak. Kalau kamu, tim KFC atau Richeese?
Ruang Cerita 