Kue apa yang disukai saat lebaran. Bisa jadi kebanyakan orang akan memilih kue nastar. Atau kalau di rumahku disebut nanas bolen. Selain kue nastar, ada juga kue semprot yang tak pernah ketinggalan sebagai sajian di meja.
Dari tahun ke tahun, ibu selalu membuat kedua macam kue itu sendiri. Bahkan, waktu bapak sakit dan ibu tidak bisa turun langsung dalam membuatnya, ibu tetap mendelegasikan anak-anaknya untuk membuat sendiri. Kata ibu buatkan sendiri jauh lebih enak. Sesuai dengan keinginan lidah.
Tapi ada yang berbeda di tahun ini. Sejak awal tahun, ibu sudah mengangkat bendera putih. “Ibu mau banyak ibadah aja. Ibu gak bisa terlalu lama duduk,” kata ibu padaku. Aku tentu saja, tak mempermasalahkan. Aku bukannya tidak mau membuat kue sendiri, tapi aku menyadari anak-anak yang masih kecil tak memungkinkan untuk membuat kue dalam waktu yang lama.
Hari ini, tante yang tinggalnya disebelah rumah membuat berbagai macam kue untuk sajian lebarannya. Ibu yang menolak membuat sendiri, ternyata tidak tahan untuk tidak membantu. Agar kue yang dibuat “sesuai” mau ibu, ibupun membawa beberapa bahan kue yang memang tersedia stoknya di rumah.
“Nenek kayak minta jatah aja. Bawa bahan kue sendiri,” kataku saat ibu mempersiapkan bahannya.
“Pasti dikasih de. Soalnya dari kemarin-kemarin sudah bilang. Makanya ibu kasih aja bahan-bahan ini ya. Biar makin enak,” kata ibu. Aku mengangguk sambil tertawa. Tak lupa ibu membawa beberapa toples yang biasa digunakan untuk kue kering lebaran.
Meski tidak membantu sampai selesai, ibu cukup puas karena rindu membuat kue. Mulai dari mengadon, mencetak sampai kuenya jadi. Aku cukup kebagian menjadi pencicip kue. Hehehe
Aku sendiri, sebenarnya tidak terlalu menggemari kue nastar. Namun, beberapa tahun ini, aku sangat menyukai lidah kucing. Padahal, kue ini bahan utamanya putih telur saja. Sedangkan suami, lebih menyukai kacang-kacangan. Maka lebaran kali ini pun, segala jenis kacang tak akan absen dari meja kami. Bahkan setiap tahunnya, kacang-kacangan ini menjadi bekal perjalanan kami menuju kota tepian.
Ruang Cerita 