Mual dan Muntah? Coba Minum Air Jahe Hangat

Hai, lama sekali tidak menumpahkan isi kepala di blog ini. Perencanaan yang sudah aku siapkan di blog ini buyar sudah. Selain mood menulis yang naik turun, kebiasaan anak-anak yang berubah selama ramadan, dan kehamilan ketiga yang membahagiakan dan memberikan cerita yang berbeda.

Di kehamilan pertama, aku masih bisa mengikuti beragam aktivitas di luar rumah. Mengikuti beberapa komunitas dan mengikuti kelas online. Di kehamilan kedua, aku bertekad membatasi aktivitas di luar rumah, karena aku ingin fokus ke Cinta dan ibu yang belum lama ditinggal bapak.

Di kehamilan ketiga, aku sempat mundur dari perencanaan. Sampai akhirnya bulat melepas IUD yang sudah 2,5 tahun kugunakan. Ternyata cerita kehamilan kali ini lebih wow dari sebelumnya. Entah karena usiaku yang sekarang sudah menginjak 33 tahun atau memang bawaan bayi.

Mual muntah sudah kurasakan dari awal, sebelum aku memutuskan test pack di hari 5 terlambat datang bulan. Awalnya masih denial, mungkin karena kopi, mungkin karena jam tidur berubah, mungkin ini dan mungkin itu. Setelah test pack dinyatakan dua garis, mual muntah makin hebat. Setiap makan, tidak lama kemudian muntah. Begitu juga dengan minuman. Padahal yang kuminum air putih. Hangat pula. Tapi ternyata tidak memperbaikin kenyamananku.

Akupun konsul dengan bidan Neny, ia memberikan resep untuk mengurangi mual muntah tersebut. Alhamdulillah berhasil,  tapi aku masih merasakan ketidak nyamanan di perut. Sampai suatu hari, aku membaca artikel yang menyarankan untuk meminum jahe hangat.

“Wah, wedang jahe enak nih” pikirku. Aku pun membelinya. Setelah minum, memang rasanya lebih baik. Meski masih juga mual muntah sih. Sekali beli, dua kali beli. Lah kok berasa di dompet nih kalau beli setiap hari.

Maka aku memutuskan untuk membuatnya sendiri di rumah. Hanya jahe yang digeprek dengan sedikit gula merah. Pernah juga aku membeli dari bulek jamu yang kebetulan bertetangga denganku. Rasanya enak dan cukup kental. Hanya saja, menurutku terlalu manis. Berbeda dengan buatan sendiri lebih encer dan manisnya pas di lidahku.

Mungkin ibu hamil yang mual dan muntah bisa meminumair jahe hangat untuk meredakan rasa mual dan tidak nyamannya. Gak apa-apa ya? Insya Allah tidak apa-apa asal tidak berlebihan. Aku malah pernah melihat resep lain menggunakan rempah yang lebih beragam.   

Oh iya, ternyata selain memberikan kenyaman pada perut mual, aku juga mendapatkan memori menyenangkan dari aroma jahe. Rasanya seperti spa di salon. Ha-ha. Semenjak menikah, aku memilih pijat dan lulur di rumah. Terapis langganan akan hadir setiap bulan untuk memijitku dan ibu. Rasa puasnya malah lebih dari pada spa di salon, tapi di rumah setelah pijat tak ada minuman hangat yang bisa kunikmati. Rasanya malas menyediakan the hangat untuk diri sendiri. Ha-ha.

Dengan air jahe ini, aku malah mendapatkan kesempatan untuk me time. Menikmati aroma dan rasanya. Nikmat sekali.  

Tinggalkan komentar