Tips Hemat Dalam Pesta Pernikahan

Menikah adalah ibadah terlama dalam hidup. Karena itu menikah tidak bisa hanya emosi semata. Ada banyak hal yang akan memengaruhi kehidupan setelah menikah. Bukan hanya diri kita sendiri. Tapi juga keluarga.

Setiap pasangan pasti ingin pernikahannya bahagia tanpa ada halangan. Tapi pada kenyataanya tidak seperti itu. Kita menikah dengan orang yang baru kita kenal saat dewasa. Pola asuh, lingkungan tidaklah sama. Maka bisa dipastikan akan ada perbedaan pendapat. Kita harus bisa menyadarinya. Agar bisa menyelesaikan perbedaan itu dengan hati yang tenang.

Nah, ada lagi nih yang perlu diperhatikan pasangan yang akan menikah. Yaitu pesta pernikahan. Penting gak sih? Penting tidak penting. Rasulullah mensunahkan untuk mengumumkan pernikahan. Agar pasangan tersebut terhindar dari tuduhan zina atau fitnah yang kejam. Namun, kita harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing keluarga.

Oh iya, wajib disclaimer dulu nih. Tulisan ini tidak cocok untuk kalangan yang nominal rekeningnya tidak terbatas atau dana pernikahan yang tidak mengganggu ke stabilan keuangan. Buat kaum mendang-mending masih cocoklah. Tulisan ini juga dibuat berdasarkan pengalaman pesta pernikahanlu bertahun-tahun lalu, yang budgetingnya masih asal-asalan. (Padahal sekarang juga belum bagus T-T). Yang paling penting adalah merincikan secara teliti budget (dan saldonya). Tulis apa-apa saja keperluan untuk pesta pernikahan.

Misalnya seperti

  • Gedung. Jika ingin mengurangi budget dan lahan di rumah memadai untuk acara di rumah, maka opsi gedung bisa dihilangkan. Lumayan bisa memangkas budget 7 – 10 juta untuk gedung.
  • MUA. Tidak selamanya MUA yang murah akan memberikan hasil yang tidak memuaskan. Sependek yang aku tahu, semakin banyak jam terbang, banyak pilihan busana dan merek make up yang digunakan akan memengaruhi biaya MUA. Pilih-pilihyang cocok di hati. Karena kadang ada MUA terkenal, mahal tapi cara bicaranya menyakiti hati. Eh iya, pastikan juga keluarga yang minta dimake up saat pesta. Yang awalnya hanya pagar ayu, eh bude-bude bisa maksa minta dimake up. Kalau budenya 1 atau 2 oke. Kalau 10. *uhuk*
  • Fotografer. Ini salah satu item yang juga lumayan besar. Karena fotografer menjual jasanya. Hasilnya juga tidak main-main. Tapi dari sepengalamanku dulu, jasa foto pernikahan juga dibagi dalam beberapa kategori. Jadi kita tidak hanya dapat banyak foto, tapi mereka juga bisa memberikan hasil cetaknya berupa album, boklet, dan lainnya sebagai kenang-kenangan.
  • Catering. Biaya terbanyak dalam pernikahan tampaknya ada di catering. Tapi itu biasa. Kita tentu tidak mau kalau tamu undangan tidak kebagian makan sama sekali kan. Hitung dengan teliti julah tamu yang akan diundang. Bukan hanya suami-istri tapi juga anak-anaknya. Oh iya, keluarga besar kita juga jangan lupa. Karena kebanyakan keluarga besar akan jadi panitia dalam pesta, sering tidak dianggap sebagai undangan. Padahal mereka makannya juga bareng-bareng di pesta.
  • Dekorasi, sewa tenda, sewa sarung kursi dan taplak. Biasanya perias pengantin hanya memberikan dekorasi standar di pelaminan. Jika ingin memberikan ornamen tambahan ada biayanya lagi. Tidak semua gedung memiliki meja dan kursi yang bagus. Pasti perias akan menganjukan untuk mempercantiknya dengan sarung kursi dan taplak meja.
  • Sewa AC/kipas. Untuk kipas kita masih bisa meminjam milik tetangga. Tapi untuk gedung, terkadang tidak semua gedung memiliki pendingn ruangan yang baik. Dari padamake up luntur karena keringatan, maka siapkan penghilang keringatnya.
  • Sewa hiburan. Ini tidak wajib. Toh jika ingin terlihat ramai bisa menyalakan musik dari hp yang disabungkan dengan speaker. Ha-haa.
  • MC. Ini juga tidak wajib. Kecuali ada rangkaian adat yang harus dilakukan. Tapi untuk sepanjang pesta pernikahan, tidak perlu. Karena jujur saja saat datang ke pesta pernikahan aku tidak pernah mendengarkan perkataan MC. Datang, salaman, menyapa orang-orang yang dikenal, makan dan pulang. Ini masih mending. Dulu waktu masih belum menikah malah tidak pernah mau makan di pesta pernikahan, aku datang salaman dan pulang. Yang penting gk lupa masukin amplop :p.
  • Sovenir. Sebaiknya pilih sovenir yang bisa digunakan dan bermanfaat. Jika ingin memberikan centong nasi, tidak apa-apa. Tapi pastikan kualitasnya baik, jadi tidak mudah rusak. Sependek ini sovenir pernikahan yang sangat berkesan buatku adalah bibit tanaman. Unik kan. Aku berhasil menanamnya. Meski sekarang sudah mati.
  • Fee Tetangga. Biasanya niiiiih kalau ada hajatan pasti banyak tetangga yang akan membantu. Dari sekian banyak itu pasti ada beberapa orang yang akan diminta untuk membantu. Nah karena diminta, maka ada bayarannya. Kadang yang gak diminta tapi rajin 7 hari 7 malam kan gak enka juga tuh. T-T

Yang terpenting jangan sampai kita berhutang untuk menggelar pesta pernikahan. Siarkan dan sederhana saja sudah cukup. Jangan termakan oleh gengsi. Karena memiliki jabatan atau karena dipandang sebagai orang berada. Kehidupan setelah menikah ada lika likunya. Jangan sampai setelah menikah malah harus sering berantem karena hutang yang tidak kunjung dilunasi.

DISKUSIKAN DENGAN CALON SUAMI!

Terus gimana dong kalau orangtua yang minta ini dan itu. Sampaikan. Jangan takut dikira durhaka karena menyampaikannya. Kadang orangtua tahunya kita punya tabungan untuk menyiapkan sendiri. Begitu juga sebalkinya. Jangan pernah mengharapkan bantuan dana dari orangtua.

Eits, jangan juga mengharapkan uang amplopan ya!!

Tinggalkan komentar