Di hari ke 2 bulan Januari, apa yang sudah kamu lakukan? Apakah rasanya masih ingin liburan lebih lama? Ha-ha. Itu sih aku. Rasanya kurang puas menikmati waktu santai tanpa rutinitas menyiapkan bekal dan mengantar sekolah. Tapi aku juga merindukan saat aku kejar-kejaran waktu. Waktu diri sendiri untuk berolahraga dan menjadi ibu.
Jujur saja, selama liburan anak sekolah rasanya ikut terlena di tempat tidur. Belum lagi agenda dadakan saat menemani suami ke luar kota. Hmmm🤧.
Hanya aktivitas berjalan yang bisa aku penuhi. Minimal 5.000 langkah. Alhamdulillah 10.000 langkah, lebih banyak berhasil dipenuhi.
Dan seperti dua bulan lalu, belanja rutin bulanan masih diisi dengan waktu belanja yang bertambah. Menghindari produk-produk yang masuk kategori boikot, tentu saja harus dilakukan dengan tekad bulat. Waktu bulan pertama menghentikan pembelian produk-produk tersebut, ternyata banyak sekali produk harian yang kami gunakan. Ada saja barang yang masih keikut, karena kebiasaan. Mengingatkan anak-anak, suami dan ibu juga lebih ekstra.
Bulan kedua, sudah lebih sadar barang-barang yang akan dibelanjakan. Lalu di bulan ketiga ini, kami jauh lebih sadar. Saat mendapatkan produk dalam negeri yang sesuai dengan kurasi kami, seperti mendapatkan harta karun. Yang membuat kami masih terkejut adalah betapa banyak produk-produk mereka di pasaran. Mungkin tidak ada satu orangpun yang tidak menggunakannya dulu. Dari ujung kaki sampai ujung rambut, kebersihan rumah bahkan penunjang dapur. 🫨
Di sosial media, ada banyak sekali pro dan kontra. Tentu kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk berdebat dengan mereka. Kita harus tetap semangat dan istiqomah menjalankan aksi ini. Ya kaaaan 🤗🤗
Lagi pula, kalau di media sosial belum tentu kenal. Jadi tidak perlu baper. Aku bahkan sudah memberikan ibuku petunjuk bahwa ada keluarga kami yang cuek dengan aksi ini. “Pokoknya kita tidak perlu lelah-lelah adu pendapat. Kalau ditanya, cukup jawab ‘kami ambil sikap seperti itu’ dan titik,” pesanku.
Adu pendapat dengan keluarga sungguh tidak mengenakan kan. Karena bisa saja hubungan kekeluargaan jadi ikut terganggu.
Ruang Cerita 