Merespon Emosi

Kamu gak bisa mengatur emosi orang lain. Tapi kamu bisa mengatur emosi yang akan kamu keluarkan. 

Kurang lebih, seperti itulah kalimat yang pernah aku dengar. Ya kalau dipikir-pikir secara netral semua memang benar. Hanya saja, saat seseorang sedang dilanda emosi, baik emosi marah atau bahagia, akan sulit untuk mengeluarkan dengan tindakan yang sewajarnya. Tidak banyak orang yang bisa mengendalikan emosinya dengan cepat dan baik, tentu selain sangat berpengalaman, juga karunia Allah yang luar biasa. 

Aku bersyukur sebagai orang yang sering overthinking. Karena kadang membantuku mengeluarkan respon emosi yang baik. Ya, walau tidak selalu seperti itu. Seperti tadi pagi misalnya. Setelah mengantar Cinta sekolah, aku mampir ke sebuah warung untuk membeli jajanan pasar. Di kawasan rumahku, kebetulan banyak sekali persimpangan. Maka hal yang biasa bagi kami untuk lebih berhati-hati dan saling memberi jalan. Karena di jalan kampung, tidak ada yang namanya lampu lalu lintas kan! 

Tadi pagi saat akan berbelok, aku memberi jalan pengguna lain. Saat terlihat ada jalan untukku, tentu aku langsung menaikkan kecepatan – yang tetap aja gak cepat-. Dalam sepersekian detik itu, ada sebuah kendaraan yang langsung tancap gas. Padahal nih, kalau dia berbaik hati, dia akan memberi kesempatan itu buatku. Yang membuat gemas adalah si mas yang wajahnya tengil. Dia sedikit tertawa sambil mengunyah permen karet. Yang ada dibenakku saat itu “Hehe, gak aku kasih jalan ya bu!”. Asli tengil pengin diamuk. Tapi disaat yang bersamaan, ada suara hatiku yang ternyata masih sadar. Gak usah marah. Gak usah badmood. Belum tentu kan dia bermaksud seperti itu. Ingat, kita gak bisa mengendalikan orang. Tapi kita bisa mengendalikan respon kita ke orang lain. 

Setelah itu akupun kembali mensugesti diriku. Hari ini aku bahagia. Hari ini aku bersemangat. Hari ini aku sudah mendapatkan waktu untuk berjalan kaki dan merelease emosi. Tidak ada orang yang bisa merusak moodku. Tubuhku terima kasih karena sudah berjuang. Selamat berbahagia. 

Voila, sekejap saja rasa kesal yang tadinya mau datang langsung hilang. Semoga saja aku terus bisa merespon emosi dengan baik. Karena jujur saja, saat emosi direspon negatif, rasanya sangat lelah. 

Tinggalkan komentar