Zona G : Topi Berpikir

Jujur saja, saat melihat materi dengan judul Saatnya Memasang Topi Berpikir, yang aku ingat adalah acara kartun kesukaan anak-anak, Blue Clues. Meski Josh, pemerannya menggunakan kursi berpikir, bukan topi.

Di pekan ini, kami dari Artacraft juga mengadakan free class mengenai Seamless Pattern and Fabric Painting, melalui Whatsapp Grup. Alhamdulillah, peserta sangata antusias dan melebihi ekspetasi kami. Sembari menjalankan kulwap, kami melanjutkan diskusi materi di zona G ini.

Lanjutkan membaca “Zona G : Topi Berpikir”

Pekan 8 di Hutan Kupu-Kupu : Rasanya…..

Ternyata saya dan kupu-kupu lain sudah berada di pekan ke 8 hutan kupu-kupu. Program mentoringpun usai sudah. Rasanya tidak menentu. Hehe. Sejujurnya, pekan ini agakshock, karena saya sudah mengalirkan rasa pada mentor saya. Namun, saya memang belum berpamitan. Kali ini sayapun berpamitan di chat facebook. Tapiiiii, saya juga izin untuk tetap belajar meski program mentoring dan kelas bunda cekatan sudah usia.

Dari tahap awal hingga akhir ini, program mentoring sangat berkesan bagi saya. “Ilmu yang saya pilihpun, karena awalnya “balas dendam”, saat ini malah membuat kami semua ketagihan.

Lanjutkan membaca “Pekan 8 di Hutan Kupu-Kupu : Rasanya…..”

Pekan ke Tujuh di Tahap Kupu-Kupu : Ekspresikan Warnamu

Setelah pekan lalu temu kangen bersama mentor dan teman mentee lainnya, pekan ini saya malah dikirimi resep oleh mentor saya. Resep dari buah pisang.

Namun, bukannya mengeksekusi resep tersebit, saya dan Cinta malah berselancar mencari reaep cup cake.

Lanjutkan membaca “Pekan ke Tujuh di Tahap Kupu-Kupu : Ekspresikan Warnamu”

Pekan ke Enam di Tahap Kupu-Kupu : Berjumpa Lewat Dunia Maya

Alhamdulillah, kondisi mentor saya pekan ini sudah mulai membaik. Saya dan mentee lainnya, mbak Renny, sepakat untuk temu kangen lewat video. Kami pun saling bertukar kabar dan bercerita mengenai progres dan keinginan kita di pekan ini. Unek-unek yang mengendap selama ini pun bisa disampaikan.

Saat wajah-wajah muncul di layar handphone, bahagia sekalirasanya. Sudah terlalu lama kami tidak bertemu. Kami tidak hanya membahas mengenaimentorship, tapi juga banyak cerita selama kami jarang berkomunikasi.

Lanjutkan membaca “Pekan ke Enam di Tahap Kupu-Kupu : Berjumpa Lewat Dunia Maya”

Pekan ke Lima di Tahap Kupu-Kupu : Evaluasi Sendiri Dulu

Pekan ini, saya masih belum berani menghubungi mentor saya secara aktif. Karena kondisi beliau yang masih naik dan turun. Dalam pekan ini, saya hanya berani menghubungi satu kali. Itupun hanya menanyakan kabar beliau.

Saya memilih menunda dulu, sampai kondisinya benar-benar pulih.

Dipekan ini, saya dan anak-anak kembali praktik membuat cemilan yang sederhana dan bahannya sudah tersedia di rumah. Apakah itu? Kurma coklat, he-he. Ide ini muncul saat saya melihat dua jenis kurma masih bertengger di dalam kulkas. Hmm, dibuat susu kurma sih sering, tapi ya gak habis-habis juga.

Lanjutkan membaca “Pekan ke Lima di Tahap Kupu-Kupu : Evaluasi Sendiri Dulu”

Pekan Ke Empat di Tahap Kupu-Kupu : Ini Tantangannya

Di pekan ke empat ini, saya menantang diri untuk mencari resep-resep sederhana yang bisa saya eksekusi bersama anak-anak. Pembuatan tidak ribet dan bahannya jua mudah di dapat.

Sayapun mengutarakannya pada mentor, dan seperti sebelumnya mentor selalu memberikan apresiasi yang membuat saya bangga pada diri saya sendiri. Ha-ha.

Lanjutkan membaca “Pekan Ke Empat di Tahap Kupu-Kupu : Ini Tantangannya”

Pekan Ketiga di Tahap Kupu-Kupu : Aku Bahagia

Entah mengapa, di setiap hari senin dan selasa saya selalu merasa banyak kupu-kupu di perut saya. Masih ada rasa takut dan kurang percaya diri pada kemampuan. Terkadang saya masih juga bertanya-tanya, apakah sudah tepat pilihan saya dalam menjalani kelas Bunda Cekatan Batch II ini.

Huuuuufff.

Jiwa introverst ini pun masih sering menyemangati diri di waktu-waktu chat dengan mentor. Alhamdulillah, saya bertemu dengan mentor yang penuh perhatian dan pengertian.

Lanjutkan membaca “Pekan Ketiga di Tahap Kupu-Kupu : Aku Bahagia”

Pekan Kedua di Tahap Kupu-Kupu

Di pekan kedua ini, saya kembali “dipaksa” untuk tampil lebih percaya diri lagi. Bercakap-cakap dengan orang lain secara intens di luar zona nyaman saya. Meski mentor saya adalah orang yang cukup saya kenal dekat dan sering berkomunikasi melalu chat, ternyata saya merasa berbeda di program ini.

Lanjutkan membaca “Pekan Kedua di Tahap Kupu-Kupu”

Pekan Pertama di Program Mentorhip

Pekan pertama di tahap kupu-kupu pun tiba. Tahapan yang sejak lama sudah bikin saya deg-degan. Kenapa? Karena progran mentor dan mentee. Menjadi mentee sih asyik ya, karena kita kan belajar. Tapi kalau jadi mentor saya masih jauh dari percaya diri. He-he.

Lanjutkan membaca “Pekan Pertama di Program Mentorhip”

Puasa Pekan 4 : Mulai dari Awal Lagi

Ternyata pekan ini saya sudah berada di tahap terakhir kepompong. Tidak terasa? Ya, efek liburan yang cukup panjang membuat saya sedikit oleng. Tantangan dan puasa tidak saya lakukan secara konsisten saat waktu libur.

Awalnya saya pikir, itu tidak akan mengganggu ritme saat perkuliahan mulai aktif kembali. Namun, ternyata saya salah besar.

Di hari pertama puasa pekan ke empat, saya masih berhasil menjalankan puasa dengan baik. Karena kami di rumah ada rencana aktifitas bersama.

Namun, di hari ke dua dan ketiga saya sedikit oleng. Kok bisa? Karena ada tugas dari komunitas lain yagn berhubungan dengan sosmed. Ketika saya fokus pada puasa, tugas itupun “terlupakan”. Saat ini , saya masih berusaha bagaimana mengaturnya, agar bisa tetap menjalankanperan keduanya dengan baik.