Pekan ke Lima di Tahap Kupu-Kupu : Evaluasi Sendiri Dulu

Pekan ini, saya masih belum berani menghubungi mentor saya secara aktif. Karena kondisi beliau yang masih naik dan turun. Dalam pekan ini, saya hanya berani menghubungi satu kali. Itupun hanya menanyakan kabar beliau.

Saya memilih menunda dulu, sampai kondisinya benar-benar pulih.

Dipekan ini, saya dan anak-anak kembali praktik membuat cemilan yang sederhana dan bahannya sudah tersedia di rumah. Apakah itu? Kurma coklat, he-he. Ide ini muncul saat saya melihat dua jenis kurma masih bertengger di dalam kulkas. Hmm, dibuat susu kurma sih sering, tapi ya gak habis-habis juga.

Lanjutkan membaca “Pekan ke Lima di Tahap Kupu-Kupu : Evaluasi Sendiri Dulu”

Pekan Ke Empat di Tahap Kupu-Kupu : Ini Tantangannya

Di pekan ke empat ini, saya menantang diri untuk mencari resep-resep sederhana yang bisa saya eksekusi bersama anak-anak. Pembuatan tidak ribet dan bahannya jua mudah di dapat.

Sayapun mengutarakannya pada mentor, dan seperti sebelumnya mentor selalu memberikan apresiasi yang membuat saya bangga pada diri saya sendiri. Ha-ha.

Lanjutkan membaca “Pekan Ke Empat di Tahap Kupu-Kupu : Ini Tantangannya”

Pekan Ketiga di Tahap Kupu-Kupu : Aku Bahagia

Entah mengapa, di setiap hari senin dan selasa saya selalu merasa banyak kupu-kupu di perut saya. Masih ada rasa takut dan kurang percaya diri pada kemampuan. Terkadang saya masih juga bertanya-tanya, apakah sudah tepat pilihan saya dalam menjalani kelas Bunda Cekatan Batch II ini.

Huuuuufff.

Jiwa introverst ini pun masih sering menyemangati diri di waktu-waktu chat dengan mentor. Alhamdulillah, saya bertemu dengan mentor yang penuh perhatian dan pengertian.

Lanjutkan membaca “Pekan Ketiga di Tahap Kupu-Kupu : Aku Bahagia”

Pekan Kedua di Tahap Kupu-Kupu

Di pekan kedua ini, saya kembali “dipaksa” untuk tampil lebih percaya diri lagi. Bercakap-cakap dengan orang lain secara intens di luar zona nyaman saya. Meski mentor saya adalah orang yang cukup saya kenal dekat dan sering berkomunikasi melalu chat, ternyata saya merasa berbeda di program ini.

Lanjutkan membaca “Pekan Kedua di Tahap Kupu-Kupu”

Pekan Pertama di Program Mentorhip

Pekan pertama di tahap kupu-kupu pun tiba. Tahapan yang sejak lama sudah bikin saya deg-degan. Kenapa? Karena progran mentor dan mentee. Menjadi mentee sih asyik ya, karena kita kan belajar. Tapi kalau jadi mentor saya masih jauh dari percaya diri. He-he.

Lanjutkan membaca “Pekan Pertama di Program Mentorhip”

Puasa Pekan 4 : Mulai dari Awal Lagi

Ternyata pekan ini saya sudah berada di tahap terakhir kepompong. Tidak terasa? Ya, efek liburan yang cukup panjang membuat saya sedikit oleng. Tantangan dan puasa tidak saya lakukan secara konsisten saat waktu libur.

Awalnya saya pikir, itu tidak akan mengganggu ritme saat perkuliahan mulai aktif kembali. Namun, ternyata saya salah besar.

Di hari pertama puasa pekan ke empat, saya masih berhasil menjalankan puasa dengan baik. Karena kami di rumah ada rencana aktifitas bersama.

Namun, di hari ke dua dan ketiga saya sedikit oleng. Kok bisa? Karena ada tugas dari komunitas lain yagn berhubungan dengan sosmed. Ketika saya fokus pada puasa, tugas itupun “terlupakan”. Saat ini , saya masih berusaha bagaimana mengaturnya, agar bisa tetap menjalankanperan keduanya dengan baik.

Tantangan 30 Hari : Hari 30, Akan Terus Berlanjut

Hari ini adalah hari terakhir tantangan di tahap kepompong. Namun, saya tidak merasa begitu. Saya bertekad setiap hari akan tetap melaksanakan tantangan-tantangan yang sebelumnya saya lakukan.

Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 30, Akan Terus Berlanjut”

Tantangan 30 Hari : Hari 29,

Hari ini, saya ingin sekali mengajak anak-anak menyusun barang-barang sesuai dengan kategorinya.

Namun, saya juga sangat ingin beres-beres. Jadilah keduanya saya lakukan bersamaan. Saya beres-beres, anak- anak yang menyortir mainan mereka berdasarkan kategori.

Lanjutkan membaca “Tantangan 30 Hari : Hari 29,”