Bermain Bola

Sebagai mamak baru anak satu, saya sering kali ingin membelikan banyak mainan untuk Cinta. Kalau ke toko mainan, sebenarnya yang laper mata itu saya, ha-ha.

Tapi, di zaman sekarang ini, seperti kebanyakan ibu, saya ingin berkreasi dalam membuat mainan untuk anak. Namun, apalah daya, saya butuh dukungan semangat yang sangat-sangat tinggi untuk memulainya.

Apalagi, waktu Publik Talk Waldorf lalu. Disebutkan bahwa banyak sekali mainan yang tidak terpakai/rusak setiap tahunnya. Tentu ini menambah sampah toh. Biar gk nambah-nambahin sampah dan hemat budget (pastinya), saya memilih mengurangi memberikan mainan untuk Cinta. Meski kalau ke Giant dia akan tetap minta mobil-mobilan 😐. Lanjutkan membaca “Bermain Bola”

Maybeline Fit Me! Matte + Poreless

Wajah yang mulus dan tampak cerah, saya rasa jadi dambaan setiap wanita. Buat sebagian orang, menggunakan make up membantu menyamarkan kekurangan yang ada. Bukan berarti tidak bersyukur lho. Beberapa beauty vloger, menjadikan wajahnya seperti kanvas. Tempat menuangkan kreativitas.

Saya sendiri, berkeinginan bisa seluwes para make up artis. Tapi tidak dibarengi niat yang kuat 😌. Saya ingin dandan, tapi tidak tampak dandan. Gimana coba 😢. Lanjutkan membaca “Maybeline Fit Me! Matte + Poreless”

Nostalgia 90an

Seberapa sering Anda melihat meme-meme tentang bahagianya anak-anak yang besar di tahun 90an. Sering! Jadi sebagai mamak-mamak yang dibesarkan pada tahun 90an, saya tentu pengin andil kehadiran di acara Nostalgia 90an yang diadakan di Monpera mulai 7-9 September 2018. Apalagi, yang jadi bintang tamu suami saya, Mas Doni Ada Band πŸ˜†. Lanjutkan membaca “Nostalgia 90an”

Membuat Jadwal Harian

Pernahkah Anda merasa waktu yang dimiliki terbuang percuma? Pernah merasa memiliki banyak kegiatan, tapi tidak semangat menjalaninya? Pernah melupakan janji atau tugas penting? Hayoo, pernah apalagi? Sini, kompakan dulu dengan saya. 😁

Semenjak memutuskan bekerja di ranah domestik, saya melupakan satu hal penting. Yaitu menuliskan jadwal kegiatan/tugas yang harus saya lakukan. Segitu pentingnya? Masa? Sayapun baru menyadarinya sekarang. Dulu saat bekerja, saya selalu menuliskan jadwal kegiatan saya seharian. Termasuk mencatat artikel serta keperluan halaman Celoteh. Hal tersebut mengurangi tingkat kesalahan atau lupa.

Lanjutkan membaca “Membuat Jadwal Harian”

Jalan Sehat 17an

Masih dalam suasana 17an, Hari Minggu kemarin, RT tempat saya tinggal mengadakan jalan sehat dan lomba 17an untuk remaja dan orangtua. Tahun lalu, kegiatannya hampir serupa, begitu pula dengan pesertanya. Namun, ada banyak tambahan warga baru. Yak! Ada beberapa anak bayi. Cerita jalan sehat 17an Cinta tahun lalu, ada di sini.

Lanjutkan membaca “Jalan Sehat 17an”

Semarak 17an

Bagi kita warga Indonesia, bulan Agustus tentu identik dengan bulan kemerdekaan. Sejauh mata memandang, nuansa merah putih mewarnai.

Tentu saja, ini menyenangkan bagi anak-anak. Karena beraneka ragam perlombaan memeriahkan 17an. Di setiap RT/kampung/perumahan, pasti merayakannya.

Seperti di kampung sidomulyo, setiap RT mengadakan lomba untuk warganya. Mulai untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Di RT tempat tinggal saya, memulai perlombaan sejak tanggal 17 Agustus, selepas sholat jumat.

Karena usia Cinta masih kecil dan belum ada teman sebaya, tidak ada perlombaan untuknya. Kehadiran Cinta kali ini, sebagai supporter abang-abangnya.

Beberapa keseruan yang sempat saya abadikan
Lanjutkan membaca “Semarak 17an”

Dorayaki Ala Jepang

Mengajak anak berkegiatan di luar rumah tentu memerlukan persiapan. Misalnya pakaian ganti, tempat makan yang dituju, dan juga bekal cemilan. Saya yakin hampir semua ibu-ibu merasakannya. Mungkin pengin bawa rumahnya sekalian biar gk ada yang ketinggalan πŸ˜‚πŸ˜‚. Lanjutkan membaca “Dorayaki Ala Jepang”

Es Kopi Susu β€œRoemahan”

Saya bukan pencinta kopi. Tapi, kadang-kadang pengin juga nyeruput kopi yang nikmat sambil ngelamun 😢. Siapa tau saya bisa dapat inspirasi πŸ€“. Ceeileeehhh.

Sayangnya, kopi sering kali membuat saya migren. Waktu itu pernah saya mencicipi kopi yang katanya ngehits, enak memang. Kelar minum saya kangsung migren seharian. Sedih kan 😌.

Beberapa minggu lalu, saat menghadiri Publik Talk, mbak-mbak di sebelah saya asyik nyeruput Es Kopi Susu. Duh, di seminar seperti itu tentu saja es kopi susu sangat-sangat menggiurkan. Saya pikir ada stand yng menjualnya. Ternyata tidak. Mungkin si mbak bawa dari rumah, pikir saya.

Minggu berikutnya, saat menghadiri Talk Show FormASI, Mak Jolav (teman, pengurus, dan owner Sparkling Babyshop yang sangat bersinar πŸ˜†) menawari saya ikutan beli es kopi susu. Karena gk ada yang jualan cemilan, sayapun ikutan beli. Jadilah saya menikmati Es Kopi Susu “Roemahan”. Enak! Daaaaannn saya gk sakit kepala habis minum sebotol Es Kopi Susu ini. Tapi saya butuh dan suka yang dingin banget πŸ˜‚.

Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan tugas menjadi Pahlawan. Yes Pahlawan! Pahlawan keponakan-keponakan saya. Menggantikan ibunya yang sakit 😌. Untuk mengapresiasi diri sendiri (karena kubukan pahlawan tanpa tanda jasa) saya kembali memesan es Kopi Susu Roemahan. Berkat itulah, saya makin semangat menjadi pahlawan. πŸŽ‰πŸŽ‰

Pahit-pahit Nagih

Namanya juga kopi pasti pahit ya, tapi buat saya yang doyan manis ini pahitnya nagih. Dan gk pahit-pahit banget.

Susunya Pas

Kunci es kopi susu menurut saya ada di susunya. Kalau kebanyakan eneg. Kalau kurang, ehhmmmmm kayak nunggu Rangga ribuan purnama.

Harga

Untuk ukuran harga, Es Kopi Susu ini sama seperti kebanyakan. Tapi kalau suami saya bilang “lumayan juga”. Meski komentarnya begitu, tetap saja suami ikut menghabiskan jatah es kopi susu yang saya punya.

Ukuran

Buat saya pas, gk kebanyakan juga gk sedikit. Cuma emang sih banyakan nambahnya πŸ˜‚.

Pengemasan

Botol yang digunakan sering saya temui saat membeli minuman-minuman sejenis. Branding logonya pun sederhana. Bener-bener rumahan.

Ngomong-ngomong, tulisan tentang es Kopi Susu ini memang ingin saya tulis. Bukan karena permintaan sama sekali. Dan ketika menulis blog ini, saya baru saja kembali memesan Es Kopi Susu Roemahan.