Memasuki hari ke 16 Komunikasi Produktif, saya masih merasa perlu belajar sangat keras. Meski baru enambelas hari, saya menyadari bahwa pengendalian diri saya sangat diperlukan, agar emosi bisa terjaga. Ya, saya rasa kunci dasar di komunikasi produktif ini adalah menjaga emosi.
Jika emosi kita stabil, maka kita bisa lebih sadar dan waras menghadapi hari.

Sejak kemarin, Cinta “lupa” nonton youtube. Yes! Saya, memang menyembunyikan tablet yang bisa di akses youtube. Menurut saya, Cinta memang belum masuk kategori kecanduan nonton youtube. Tapi, jika dibirkan bisa saj terjadi. Karena itu, saya perlahan-lahan menghilangkan keinginanya. Bagaimana caranya? Memperbanyak aktivitas bersama.
Tapiiiiii, usai kami makn siang. Nenek keluar kamar sambil menenteng smartphone. Seketika Cinta langsung berteriak. “Mau nonton youtube. Boleh yaaaa?? Lima menit aj kok. Cinta izin,” ujarnya.
Saya, papahnya dan neneknya kompak bilang tidak. Pecahlah tangisannya. Segera saya peluk Cinta. “Kesal ya, belum diizinkan nonton youtube,” ujar saya. “Kita main lempar bola yuk,” ajak saya.
Cinta awalnya menolak. Ia tetap menangis sambil memperhatikan saya menyiapkan permainan. Permainan sederhana sebenarnya ๐
. Saya menggunakan dua buah keranjang sebagai ring bola. Saya contohkan. Namun Cinta tidak mau. Saat bola jatuh keluar dari keranjang, saya minta tolong Cinta untuk mengambil dan memasukkannya. Eh ternyata dia tertawa-tawa. Dia pun mengulangi lagi.
“Yeay, Cinta bisa memasukkan bola ke keranjang. Ayuk, kita main lagi. Ini bola warna apa ya,” ujar saya. Cintapun lupa pada tangisan sebelumnya.

