Saya yang pelupa, sangat memerlukan bantuan jurnal untuk menuliskan agenda dan aktivitas harian. Bullet and jurnal ini adalah kegiatan yang paling saya sukai sejak sekolah.
Saat berhenti bekerja, saya sempat vakum melakukannya. Saya pikir, buat apa. Eh ternyata, meski saya berada diranah domestik, saya tetap memerlukannya. Salahsatu kegiatan yang bisa menjadi saluran emosi saya.
Siapa sangka kalau memahami gender berkaitan erat dengan keutuhan keluarga. Dari artikel tersebut, dijelaskan bahwa dengan memahami gender, ketidakadilan bisa dicegah.
“Ketidakadilan gender itu bisa berupa kekerasan fisik maupun seksual, strereotipe negatif, marginalisasi, bisa beban ganda. Beban ganda dalam hal ini misalnya ibu sudah bekerja, tetapi masih ada pekerjaan di ranah domestik,” katanya saat dihubungi Tribunjogja.com
Ya mewujudkan keutuhan keluarga diperlukan kesetaraan dan keadilan gender, sehingga ranah domestik tidak hanya menjadi tanggungjawab ibu atau perempuan, tetapi juga ayah atau laki-laki.
Dengan memberikan pemahaman pada gender memang bermanfaat untuk saat ini dan di masa mendatang.
Mengenalkan tentang keuangan pada anak, tidak melulu soal jual beli. Ada banyak hal yang bisa anak-anak pelajari. Salahsatunya dengan berbagi rezeky ke tempat-tempat yang memerlukan.
Saya dan Cinta sering sekali menemukan kotak amal. Cinta suka sekali memasukkan uang ke dalam kotak amal tersebut.
“Cintaaaaa, cintaaaaa,” teriak abang hafiz dari luar pagar.
“Mah, tolong bukain pintu dong. Cinta mau mainan sama abang,” ujar Cinta pada saya.
Hampir setiap sore, Cinta selalu bermain bersama teman-teman di sekitar rumah. Saya, papah dan neneknya akan berbagi tugas, siapa yang akan mengawasi. Karena kendaraan bermotor, sering lalu lalang. Jadi wajib kudrat menemani bermain.
Ada yang baca liriknya sambil nyanyi gak? Ho-ho. Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut sedang disukai Cinta. Meskipun belum hapal benar liriknya, tapi Cinta suka bernyanyi dengan lantang.
Masih dalam suasana Lebaran, tadi malam keluarga kami mendapatkan kejutan dari paman yang tinggal di Sanggat. Tanpa kabar berita, paman dan keluarganya tiba-tiba datang menginap di rumah. Tentu saja ini sangat menyenangkan.
Ternyata, selain bertujuan silaturahmi Lebaran anak paman yang kuliah di Malang juga akan kembali belajar. Jadi, sekalianlah mereka jlan-jalan.
Karena itu, hari ini kami banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Menemani paman dan keluarganya mencari beberapa keperluan pribadi.