
Sudah biasa jika kita percaya pada keluarga atau lingkungan terdekat kita. Namun, siapa sangka kalau menurut penelitian, saudara dekat banyak yang menjadi pelaku dari kekerasan seksual.
Lanjutkan membaca “Keluarga Dekat? Tetap Waspada”
Sudah biasa jika kita percaya pada keluarga atau lingkungan terdekat kita. Namun, siapa sangka kalau menurut penelitian, saudara dekat banyak yang menjadi pelaku dari kekerasan seksual.
Lanjutkan membaca “Keluarga Dekat? Tetap Waspada”Pernahkah melihat anak susah mengatakan maaf? Mungkin. Apalagi jika kita orang dewasa berat mengatakannya, anak-anakpun akan kesulitan. Selain berat mengatakan dan bukan tulus dari hati, akan mempersulitnya lagi.
Dongeng yang saya kisahkan di hari ke 8, masih dari karya Watiek Ideo yaitu, Elpha Bilang Maaf. Karena mendongeng tanpa bantuan buku, maka ceritanya sedikit mendapatkan tambahan di sana-sini. Hahaha
Lanjutkan membaca “[Game Level 10, Hari 8] : Elpha Bilang Maaf”
Hari ini, suhu tubuh Cinta masih naik – turun. Adiknya, yang baru selesai imunisasi ikutan demam. Jadilah, kami bertiga keruntelan sepanjang hari.
Dari pada mamanya terpancing tidur, membaca dan mendongeng jadi pilihan.
Lanjutkan membaca “Game Level 9 Hari 8 : Mengembangkan Imajinasi”
Lanjut di hari ke delapan game level 8 ini, saya harus “istirahat” sejenak. Rencananya, hari ini saya mau mengajak Cinta menabung uang koin di celengan.
Tapi, rencananya jadi ambyar 😬😬😬 Lanjutkan membaca “Game Level 8 Hari 8 : Berhenti Sejenak”
Kemeriahan Big Bad Wolf Books di Balikpapan, cukup menyita perhatian banyak pihak. Beberapa grup komunitas yang saya ikuti semuanya membicarakan acara ini.
Hampir semua ingin ikut andil dalam kemeriahannya. Saya? Tentu ingin. Tapi saya malas berada di tengah keramaian ternyata lebih kuat.
Lanjutkan membaca “Game Level 7 Hari 8 : Berkunjung ke Perpustakaan Kota”
Hadirnya Rangga dalam keluarga kami tentu sangat menyenangkan. Namun, sampai hari ini, kami masih terus beradaptasi. Terutama Cinta. Walapun saya, papah dan neneknya sebisa mungkin tak mengurangi sedikitpun perhatian, tetap saja ada hal-hal yang terlewatkan.
Apalagi, Cinta yang masih belum lepas menyusu. Melihat adiknya menyusu, tentu tantangan berat.
Lanjutkan membaca “Game Level 5 Hari 8 : Pohon Literasi, Aku Tidak Suka Marah”
Saat ajaran baru sekolah, banyak sekali isu-isu pendidikan yang membuat para ibu gundah gulana. Apalagi, saat terdapat beberapa anak yang tidak bisa masuk sekolah karena terlalu muda dan bahkan terlalu tua.
Saya dan suami yang masih sama-sama belajar ini, bersepakat bahwa anak-anak kami bisa belajar di mana saja. Tidak terlalu terburu-buru sekolah, meski terlihat mampu. Sebelum waktu sekolah tiba, kami ingin Cinta belajar banyak hal di rumah, melalui hal-hal yang biasa kami temui.
Lanjutkan membaca “Game Level 4 Hari 8 : Gaya Belajar, Membuat Kue”
Siang ini, Cinta kembali menemani saya beraktivitas di luar rumah. Tak hanya berdua, papahnya kali ini bisa menemani. Sehingga, saya bisa sedikit lebih fokus pada kegiatan yang saya lakukan.
Lanjutkan membaca “Game Level 3 Hari 8 : My Family My Team, Bertemu Teman Baru”