Waktunya Ngobrol dengan Diri Sendiri

Alhamdulillah, peta belajar di pekan ke empat tahap telur sudah saya selesaikan. Saatnya saya mengalirkan perasaan ini. Lega sekaligus bahagia karena bisa melewati tahapan-tahapan telur. Ternyata saya memang perlu waktu bercakap-cakap dengan diri sendiri. Mencari dan menemukan kebutuhan diri. Ya, sebelum menjadi ibu yang bahagia tentu saya harus bisa membahagiakan diri sendiri. Saya bahagia maka saya bisa menjalani peran-peran lain dengan bahagia.

Lanjutkan membaca “Waktunya Ngobrol dengan Diri Sendiri”

Peta Belajarku di Bunda Cekatan II

Memasuki pekan ke empat tahap telur, saya mulai bisa fokus. Tidak seperti sebelumnya yang kondisi kesehatannya naik turun. Namun, materi di pekan kali ini, cukup membuat saya kalang kabut dan “ratatotil” alias teringat kembali pada materi matrikulasi. Yups, materi dimana para pembelajar diajak membuat mind mapping.

Ya Allah dulu waktu sekolah aku ngapain aja yaaakk, sampe kagak ngerti bikin mind mapping T-T.

Beruntung teman-teman di grup 2 Sekar rajin berbagi. Jadi banyak yang bisa menjadi inspirasi saya. Dan berbekal tekad dan kacamata kuda, saya mencoba membuat mind mapping ala saya.

Lanjutkan membaca “Peta Belajarku di Bunda Cekatan II”

Menemukan Cara Belajar

Alhamdulillah jurnal pekan ketiga sudah di depan mata. Sejak selesai menonton live Selasa lalu, saya sudah mulai mencoret-coret di buku catatan. Namun tidak kunjung usai lantaran kondisi tubuh yang belum fit benar serta nenek yang masih sakit. Qadarullah kami habis gantian sakit.

Sambil mencari-cari jawaban bagaimana cara saya belajar, saya teringat saat Magika dan kunang-kunang ngobrol soal deep sleep. “Sayang, mungkin ade butuh belajar deep sleep. Ade kan kalau ngantuk, gampang jadi singa,’ujar saya suatu malam saat suami pulang kerja. “Bukannya ade itu gampang deep sleep. Soalnya kan kita sering ngobrol pulang kerja gini, tiba-tiba udah ilang,” kata suami balik bertanya.

Lanjutkan membaca “Menemukan Cara Belajar”