Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan

Apa itu Akil Baligh?

Ensiklopedi Hukum Islam: Akil Baligh (1)

REPUBLIKA.CO.ID, Akil baligh (Bahasa Arab: ‘aqala = berakal, mengetahui, atau memahami; balagha = sampai). Akil baligh adalah seseorang yang sudah sampai pada usia tertentu untuk dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui atau mengerti hukum tersebut.

Orang yang akil baligh disebut mukalaf. Akil (orang yang berakal) adalah lawan dari ma’tuh (bodoh), majnun (orang gila), dan muskir (orang mabuk). Sedangkan baligh adalah lawan dari sabiy (anak-anak).

Orang yang berakal adalah orang yang sehat sempurna pikirannya, dapat membedakan baik dan buruk, benar dan salah, mengetahui kewajiban, dibolehkan dan yang dilarang, serta yang bermanfaat dan yang merusak.

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas

Jumat, 28 Februari 2020 adalah waktu kelompok 4 yang mempresentasikan tema mereka yang berjudul Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas.

Sumber : Materi presentasi Kelompo 4 Kelas Bunda Sayang Bacth 5

Keluarga Dekat? Tetap Waspada

Sumber : https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190225075836-12-372279/ayah-dan-anak-pelaku-inses-di-lampung-terancam-15-tahun-bui#

Sudah biasa jika kita percaya pada keluarga atau lingkungan terdekat kita. Namun, siapa sangka kalau menurut penelitian, saudara dekat banyak yang menjadi pelaku dari kekerasan seksual.

Lanjutkan membaca “Keluarga Dekat? Tetap Waspada”

Menyiasati Pendidikan Seks untuk Anak

Sumber : https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/menyiasati-pendidikan-seks-untuk-anak-cjB3

Di beberapa negara, isu pendidikan seks kerap memunculkan kontroversi di masyarakat. Indonesia misalnya, masih ada yang cenderung konservatif dan menabukan perbincangan seputar seksualitas seperti Indonesia, mengenalkan pendidikan seks belum dianggap sesuatu yang lumrah. Sebagian orang keliru menilai pendidikan seks sama saja mengajarkan perbuatan asusila kepada anak-anak. Padahal, kasus-kasus paparan pornografi dan kejahatan seksual terhadap anak terus meningkat. Sampai-sampai Komisi Perlindungan Anak (KPAI) menyatakan Indonesia dalam situasi darurat kekerasan seksual terhadap anak.

Pada artikel tersebut disebutkan bahwa pelecehan seksual pada anak naik 100 persen pada tahun 2013-2014.

Keterbukaan dalam keluarga untuk membicarakan isu seksualitas bukanlah hal yang sepele. Agar nantinya anak tidak mencari informasi dari sumber lain yang bisa saja malah tidak kredibel. Selain itu, pendidikan seks dalam keluarga juga bisa membuat anak lebih dekat dengan orangtua.

Sumber :

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/menyiasati-pendidikan-seks-untuk-anak-cjB3

https://www.google.com/amp/s/setiorini08.wordpress.com/2018/05/22/penerapan-fitrah-seksualitas-sesuai-usia-anak/amp/

Mengenalkan Perbedaan Gender Lewat Buku

Memberikan pemahaman pendidikan fitrah seksualitas, bisa kita lakukan lewat kegiatan sehari-hari. Dengan begitu, anak mengerti identitas seksualnya, mengenali peran seksualitasnya, dan mengajarkan anak menjaga dirinya dari kejahatan seksual.

Salahsatu yang saya lakukan adalah dengan membaca bersama-sama. Misalnya melalui buku ensiklopedia junior tubuh manusia.

Pada buku ini, dijelaskan perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, saya membiasakan Cinta menyebutkan anggota tubuh sesuai dengan bahasa yang tepat. Seperti alat kelamin. Agar nantinya, pembahasan seks edukasi tidak lagi menjadi hal yang tabu.

Fitrah Seksualitas Sesuai Tahapan Usia

Sebelum menikah dan memiliki anak, saya sibuk menerka-nerka bagaimana nantinya. Sering muncul ketakutan-ketakuan yang sebenarnya tidak penting. Kenapa tidak penting? Karena belum dihadapi. 🙈

Malam ini, saya membaca artikel dari sebuah blog alumni kelas bunda sayang. Tema yang dibahas mengenail fitrah seksualitas anak usia 7-10 tahun.

Pemahaman Gender untuk Keutuhan Keluarga

* Judul artikel tersebut tampaknya typo *

Siapa sangka kalau memahami gender berkaitan erat dengan keutuhan keluarga. Dari artikel tersebut, dijelaskan bahwa dengan memahami gender, ketidakadilan bisa dicegah.

“Ketidakadilan gender itu bisa berupa kekerasan fisik maupun seksual, strereotipe negatif, marginalisasi, bisa beban ganda. Beban ganda dalam hal ini misalnya ibu sudah bekerja, tetapi masih ada pekerjaan di ranah domestik,” katanya saat dihubungi Tribunjogja.com

Ya mewujudkan keutuhan keluarga diperlukan kesetaraan dan keadilan gender, sehingga ranah domestik tidak hanya menjadi tanggungjawab ibu atau perempuan, tetapi juga ayah atau laki-laki.

Dengan memberikan pemahaman pada gender memang bermanfaat untuk saat ini dan di masa mendatang.

Sumber: https://jogja.tribunnews.com/amp/2019/03/18/pentingnya-pemahaman-gender-untuk-keuntuhan-keluarga

Aliran Rasa Game Level 10 : Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng

Membaca adalah salahsatu hobi yang saya contoh dari bapak. Komunikasi saya dan bapak sejak kecil, tidaklah sebaik saat saya dewasa. Namun dengan membaca saya merasa sangat dekat dengan bapak. Tapi apakah hobi daya itu, juga akan disukai oleh Cinta dan Rangga? Entahlah.

Lanjutkan membaca “Aliran Rasa Game Level 10 : Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng”

[Game Level 10, Hari 10] : Dodo Raksasa yang Baik Hati

Di sebuah hutan nun jauh, hiduplah seorang raksasa. Ia hidup sebatang kara. Dulua, ia tidak sendiri, namun lambat laun keluarga dan teman-temannya meninggal. Namanya, Dodo.

Dulu, raksasa dan manusia hidup berdampingan dengan damai. Karena hanya ia raksasa yang tersisa, Dodo khawatir membuat takut manusia. Iapun mengasingkan diri ke hutan. Sebisa mungkin ia menghindari manusia.

Hingga suatu hari, dibangunlah sebuah rumah sakit didekat rumah Dodo. Rumah sakit itu, untuk anak-anak. “Kasian sekali mereka. Aku ingin menghibur, tapi kalau mereka ketakutan bagaimana ya,” batin Dodo. Akhirnya Dodo mengurungkan niatnya mengunjungi anak-anak tersebut. Setiap pagi, Dodo hanya mengintip dari balik gunung.

Setiap pagi, di rumah sakit tersebut selalu berolahraga bersama. Kemudian dokter dan perawat akan membacakan surat yang dikirimkan dari sesama penghuni rumah sakit.

Dodopun memiliki ide untuk mengirimkan surat darinya.

Teman-teman, kenalkan namaku Dodo. Aku ingin pak Dokter menyanyikan lagi yang riang gembira khusus untuk semua teman-teman.

Tulis Dodo dalam surat. Pak dokter kebingungan. Siapakah Dodo? Tapi, pak dokter tetap menyanyikannya. Anak-anakpun bernyanyi sambil menari. Mereka sangat bahagia, karena mendapatkan request lagu khusus untuk mereka.

Tanpa sadar, Dodo ikut menari. Semua penghuni rumah sakit, akhirnya menyadari ada raksasa yang ikut menari bersama. Merekapun langsung menuju ke rumah Dodo. Tapi, Dodo belum menyadarinya. Saat sadar kalau dokter dan anak-anak menyaksikannya menari, Dodo langsung pucat. Ia khawatir semuanya marah atau ketakutan.

“Jadi kami yang namanya Dodo,” tanya pak dokter.

“Iya”

“Wah, terima kasih Dodo. Kami senang sekali ada yang memberikan kami lagu. Ayo, menari bersama kami,” kata anak-anak.

Ternyata Dodo selama ini salah. Anak-anak tidak takut atau membencinya. Dodopun kembali berteman dengan manusia.